Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Deslya Raih 3 Emas Beruntun di Pomnas, Ternyata Ini Motivasinya

Kompas.com - 17/11/2023, 11:47 WIB
Albertus Adit

Penulis

KOMPAS.com - Sejak kecil, Deslya Anggraini sudah mempunyai bakat. Ternyata bakat itu di bidang non akademik yakni pencak silat.

Sebelum menorehkan banyak prestasi, yakni bisa menyabet tiga medali emas pada Pekan Olahraga Mahasiswa Nasional (Pomnas) Deslya adalah anak biasa.

Tapi perjalanan dia menjadi atlet pencak silat dimulai atau ia mengenal olahraga Pencak Silat semenjak bersekolah di SD Negeri 08 Tanjung Barat Pagi DKI Jakarta melalui ekstrakurikuler.

"Saat kelas 3 SD saya pindah ke sekolah baru. Untuk pertama kalinya saya mencoba untuk ikut teman saya mengikuti ekstrakurikuler Pencak Silat," ujarnya dilansir dari laman Puspresnas Kemendikbud Ristek, Kamis (16/11/2023).

Baca juga: OPSI 2023 Jadi Wadah Pengembangan Prestasi Siswa Sejak Dini

Usai ikut beberapa kali latihan, Deslya tidak bisa hadir latihan karena kedua orang tuanya masih membenahi rumah yang baru ditempatinya.

Di waktu itu juga, pelatih Pencak Silat sekolah langsung mencari Deslya dan berharap orang tuanya mendukung penuh putrinya di bidang olahraga tersebut.

"Pelatih mencari nama, kelas, dan alamat rumah saya. Pelatih saya berkomunikasi langsung ke orang tua saya agar saya di-support untuk terus mengikuti latihan Pencak Silat dengan alasan saya memiliki bakat kala itu," terang Deslya.

Medali emas saat SD

Ternyata, pada 2008 Desyla berhasil menorehkan prestasi pertamanya dengan meraih medali emas di ajang Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) jenjang SD pada cabor Pencak Silat.

Momen itulah yang menjadi langkah awal Deslya untuk menjadi atlet tingkat nasional. Hingga dia terus berusaha untuk menjadi yang terbaik di bidang pencak silat.

Pada 2015, ia melanjutkan studi di Politeknik Negeri Jakarta (PNJ) di Prodi Administrasi Bisnis Terapan. Pada tahun yang sama, ia pun menyabet medali emas di ajang Pomnas Aceh.

"Di awal semester saya hampir di DO karena tidak bisa mengikuti perkuliahan dengan baik karena padatnya jadwal latihan pagi dan sore. Jarak Depok dan tempat latihan di Rawamangun tidak menurunkan semangat saya. Alhamdulillah akhirnya mendapat medali emas," cerita Deslya.

Hal yang membanggakan ialah dia bisa mendapatkan medali emas beruntun di Pomnas. Tiga medali emas ia torehkan di Pomnas Aceh 2015, Pomnas Makassar 2017, dan Pomnas Jakarta 2019.

Baca juga: Mahasiswa UGM Mengkaji Pengaruh Weton pada Capaian Prestasi Akademik

Ia juga menceritakan, momen mengikuti Pomnas terakhirnya di 2019 bertepatan dengan hari wisudanya. Deslya mencoba dengan segala usaha untuk bisa mengikuti wisuda bersama kedua orang tuanya.

Dengan usaha dan doanya, jalannya meraih prestasi dan mendapat gelar sarjana akhirnya terwujud.

"Alhamdulillah setelah penyisihan jadwal pertandingan berubah dan di tanggal tersebut saya diizinkan untuk wisuda," tuturnya.

Halaman Berikutnya
Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com