Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mahasiswa UGM Mengkaji Pengaruh Weton pada Capaian Prestasi Akademik

Kompas.com - 07/11/2023, 14:52 WIB
Albertus Adit

Penulis

Sumber UGM

KOMPAS.com - Mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) melalui tim PKM RSH melakukan penelitian menarik terkait weton atau penanggalan Jawa.

Dilansir dari laman UGM, Selasa (7/11/2023), tim tersebut coba mengkaji pengaruh weton dalam proses pencapaian prestasi akademik.

Adapun tim yang diketuai Laras Tristant ini beranggotakan Muhammad Fernanda Dhiyaul Hak (FIB), Nurvania Rachmah (FIB), dan Sutan Adam Kusuma Tanaka (Filsafat).

Mereka dibimbing Fahmi Prihantoro, S.S., M.A., yang juga menyusun langkah mitigasi dalam meningkatkan kesadaran mahasiswa UGM.

Baca juga: Peran Dosen Pembimbing Skripsi, Apa Saja?

Menurut Laras, latar belakang penelitian berangkat dari fenomena lunturnya kebudayaan Jawa di tengah masyarakat, salah satunya adalah penanggalan Jawa kuno yang dikenal dengan istilah weton.

Weton saat ini dipahami hanya sebagai penentuan hari baik untuk melakukan acara-acara tertentu contohnya adalah penentuan hari pernikahan.

Bahkan weton juga sering dihubungkan dengan hal-hal yang gaib atau mistis. Kondisi ini diperkuat dengan adanya film-film horor yang bertemakan weton di dalamnya.

Sedang, budaya penanggalan weton bukan sebatas ramalan, kecocokan, penentuan hari baik saja, tetapi dalam konsep weton sendiri pada kebiasaan masyarakat jawa dulu juga digunakan sebagai arahan untuk meningkatkan keberuntungan dalam meraih suatu pencapaian.

Weton merupakan produk budaya Jawa berlandaskan kebiasaan masyarakat Jawa dalam menggunakan ilmu titen atau ilmu dalam melihat situasi di alam sekitar.

Baca juga: 5 Jurusan Kuliah Prospek Kerja Luas, Ada Pilihanmu?

"Berangkat dari fenomena tersebut, kami mengangkat topik weton untuk melihat keterhubungan antara sistem penanggalan Jawa kuno dengan proses pencapaian di kehidupan sehari-hari," jelasnya.

Maka dari itu, mereka mencoba menghubungkan antara kepercayaan weton dengan proses pencapaian prestasi akademik.

Selain itu mereka juga melakukan penyusunan langkah mitigasi guna membantu masyarakat dalam mengambil tindakan terhadap sebuah tafsir kepercayaan sebagai peningkatan kualitas diri.

Adapun penelitian tersebut melibatkan 100 responden yang merupakan mahasiswa UGM yang berasal dari suku Jawa.

Mereka menghasilkan tiga langkah mitigasi untuk meningkatkan kesadaran mahasiswa dalam proses pencapaian prestasi akademik berupa motivasi, pengingat, dan peringatan.

Berdasarkan hasil penjabaran weton, Laras menyampaikan seseorang dengan sifat bawaan positif bisa menjadikan tafsiran sebagai motivasi untuk mendorong proses pencapaian prestasi akademik.

Sedangkan sifat bawaan yang cenderung negatif dapat digunakan sebagai peringatan untuk mengantisipasi hal buruk yang kemungkinan bisa terjadi pada individu dalam hal akademik.

Baca juga: 7 Cara Mengatur Kesibukan Kuliah Sambil Kerja

Sementara, sifat bawaan seimbang antara baik dan buruknya dapat digunakan sebagai pengingat pada individu untuk digunakan sebagai motivasi atau sebagai peringatan bagi diri sendiri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com