Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Deslya Raih 3 Emas Beruntun di Pomnas, Ternyata Ini Motivasinya

Kompas.com - 17/11/2023, 11:47 WIB
Albertus Adit

Penulis

Usai wisuda ia langsung ke GOR dan ikut tanding serta istirahat agar esok hari bisa ikut final.

"Keesokan harinya, waktunya saya main kategori Tunggal Putri Dan alhamdulillah saya bisa mendapatkan hasil terbaik emas Pomnas ketiga saya dan Mahasiswa Berprestasi Non Akademik. Alhamdulillah bisa saya dapatkan dalam waktu yang bersamaan," imbuhnya.

Raih medali perunggu di SEA Games

Kemudian, pada SEA Games Kamboja 2023 cabang olahraga (cabor) Kun Bokator. Ini jadi pengalaman baru untuk Deslya karena Kun Bokator merupakan cabor baru yang dipertandingkan di SEA Games dan cabor tradisional asal Kamboja.

Dalam waktu tujuh bulan ia mempelajari dan berlatih cabor tersebut hingga meraih dua medali perunggu.

"Saya berlatih dibantu oleh dua pelatih dari Kamboja dan satu pelatih dari Indonesia. Saya mengikuti dua kategori yaitu, Women’s Single Bamboo Shield dan Miced 1 Women Defence Against 2 Men. Alhamdulillah mendapatkan hasil yang cukup memuaskan 2 medali perunggu untuk dua kategori tersebut," ungkap dia.

Baca juga: 7 Cara Meningkatkan Prestasi Akademik Anak

Meski demikian, ada kisah mengharukan bagi Deslya, sepatu Deslya yang digunakan saat latihan tidak sesuai sehingga mengalami sakit pada kakinya.

Hal itu pun diketahui oleh ayahnya. Walaupun bekerja sebagai seorang sopir angkot, ayah Deslya memahami dan berusaha memperjuangkan keinginan yang ada di dalam hati anaknya tersebut.

Di hari ulang tahunnya, ayahnya pun memberikan kado sepatu kepada putrinya itu.

"Aku tidak pernah meminta. Semua keinginanku dan kebutuhanku benar-benar aku usahakan sendiri karena sejak dulu aku selalu melihat usaha papahku yang begitu keras untuk memenuhi semua kebutuhan aku," kata Deslya.

"Sampai pada akhirnya setelah aku pulang dari Kamboja papahku tiba-tiba mengeluh sakit di bagian perutnya, kami bawa papah ku ke UGD dan dari sejak itu kesadaran papahku menurun. Kodarullah papahku berpulang pada tanggal 12 Juni 2023," imbuh dia.

Ternyata, perjuangan dia untuk berprestasi itu dia niatkan demi membahagiakan orang-orang terdekatnya.

"Aku bersyukur sudah bisa membahagiakan, berbakti, dan memuliakannya hingga akhir hidupnya. Sekarang tugasku terus berjuang demi mamah. Memperjuangkan kemenangan demi kemenangan selanjutnya," harap Deslya.

Baca juga: Ini Cerita Mahasiswi Unair Ikut Exchange di Korea Selatan

Untuk itu ia berpesan pada anak muda untuk selalu semangat dan berusaha. "Selama kita masih terus bersembunyi dibalik alasan, maka kita tidak akan bisa merubah masa depan. Usaha yang keras kelak terbayar pantas," pesan dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com