Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pelatihan Manajemen P5, Guru Jabar Diajak Siap Hadapi Tantangan 3 Dosa Besar Pendidikan

Kompas.com - 12/09/2023, 18:46 WIB
Yohanes Enggar Harususilo

Penulis

KOMPAS.com - PeaceGeneration (PeaceGen) Indonesia, Dinas Pendidikan Jawa Barat, Jabar Masagi, dan Mensen met een missie (MM) menyelenggarakan Pelatihan Manajemen P5 (Project Penguatan Profil Pelajar Pancasila) yang merupakan bagian dari Program Guru Abad 21.

Program merupakan kelanjutan dari pelatihan-pelatihan sebelumnya yang telah diikuti 583 guru dan warga sekolah dari 10 SMA dan SMK di wilayah Bandung Raya.

Pelatihan dipandang menjadi langkah penting dalam upaya mencegah tiga dosa besar pendidikan di sekolah, yaitu intoleransi, bullying, dan kekerasan seksual. 

Kepala Bidang Guru dan Tenaga Kependidikan Dinas Pendidikan Jawa Barat, Diah Restu Susanti menekankan pentingnya penguatan kemampuan guru dalam mengatasi tiga dosa pendidikan di sekolah.

Ia mengajak guru-guru untuk mengembangkan kurikulum abad 21 yang sesuai dengan karakteristik siswa saat ini, yang mengedepankan penggunaan teknologi dan komunikasi serta membangun profil pelajar Pancasila.

“Sudah saatnya guru-guru mengembangkan kurikulum abad 21 yang sesuai dengan karakter siswa. Sekarang generasi instan sudah tidak sesuai dengan cara menghafal. Guru perlu memanfaatkan teknologi dan komunikasi," harap Diah Restu Susanti.

"Guru juga perlu menanyakan emosi siswa dan membangun profil Pancasila. Maka dari itu, penting sekali guru-guru mengikuti kegiatan penguatan profil Pancasila ini," tambahnya.

Pelatihan Manajemen P5 (Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila) dilaksanakan di Aula Muh. Yamin Dinas Pendidikan Jabar juga bertujuan memberikan pengetahuan dan keterampilan guru dalam menerapkan problem based learning menggunakan logika manajemen proyek.

Dalam pelatihan, Direktur Eksekutif PeaceGen, Irfan Amali yang juga menjadi narasumber pelatihan menjelaskan, problem based learning dalam mencegah tiga dosa pendidikan dapat diwujudkan melalui metode FIDS, yaitu Feel, Imagine, Do, dan Share.

Guru-guru diharapkan bisa fokus pada permasalahan yang muncul di sekolah, mencari solusi kreatif, dan mengimplementasikannya.

"Saat ini, pendidikan abad 21 mengedepankan kemampuan dalam memecahkan masalah. Dengan pandangan growth mindset, masalah dapat diubah menjadi peluang. Jika ada 100.000 guru yang menerapkan FIDS, maka akan ada 100.000 solusi yang muncul," ungkap Irfan Amali.

Sebagai contoh, jika terjadi tindakan bullying di sekolah, guru dapat menggunakan metode Feel untuk memahami akar masalah kemudian dengan metode Imagine, guru menciptakan solusi kreatif seperti mengedukasi bahaya bullying dengan cara menarik dan memanfaatkan teknologi.

Metode Do dan Share juga dapat digunakan dalam implementasi solusi, seperti membentuk tim penanganan bullying, membuat materi kreatif berupa poster dan video, serta mengadakan talkshow.

Di akhir pelatihan, salah satu guru mengungkapkan bahwa Pelatihan Manajemen P5 memiliki nilai penting dan manfaat yang besar dalam menghadapi tantangan dosa pendidikan saat ini.

Guru-guru juga menyatakan akan mencoba mengimplementasikan metode FIDS dalam menangani berbagai kasus bullying di sekolah.

Baca juga: Apa itu P5 (Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila)?

Melalui pemahaman yang lebih mendalam tentang problem based learning dan logika manajemen proyek, diharapkan guru-guru makin siap dalam menghadapi tantangan dalam lingkungan pendidikan, termasuk dalam mencegah tiga dosa pendidikan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com