Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bangun Karakter Siswa, Perkumpulan Sekolah SPK Indonesia Terapkan Profil Pelajar Pancasila

Kompas.com - 20/08/2023, 10:28 WIB
Carissa Juwita,
Ayunda Pininta Kasih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Tidak sedikit orang yang menganggap bahwa sekolah bertaraf internasional di Indonesia hanya berfokus pada akademik tanpa adanya pendalaman karakter sebagai pelajar Indonesia.

Lewat program Pancasila Student Profile Workshop yang dihadiri sejumlah SPK di Jabodetabek, Perkumpulan Sekolah SPK Indonesia mencoba menyuguhkan fakta bahwa sekolah bertaraf internasional di Indonesia juga ikut menerapkan profil pelajar Pancasila dalam pembelajarannya. 

Perkumpulan Sekolah SPK Indonesia menyosialisasikan kepada orangtua bahwa sekolah bertaraf internasional juga ikut mendukung dan menerapkan program profil pelajar Pancasila serta tidak ketinggalan dalam menanamkan jiwa nasionalisme kepada siswa-siswanya.

Baca juga: Capai Puncak Gunung Rinjani di Usia 10 Tahun, Ini Sosok Hanun Rinjani

Menariknya, selain penerapan program profil Pancasila, ternyata sekolah internasional juga sudah menerapkan kegiatan-kegiatan berjiwa nasionalisme.

“Banyak yang mengasumsikan kalau sekolah internasional itu tidak menjunjung tinggi nilai-nilai kebangsaan, padahal itu salah. Malah nilai-nilai tersebut sudah kami ajarkan baik kepada siswa asing maupun siswa asli Indonesia dan contoh nyatanya saat siswa-siswa sekolah internasional menggalang dana untuk korban bencana,” ujar Haifa Segeir selaku Ketua Perkumpulan Sekolah SPK Indonesia, Jumat (18/8/2023).

Haifa juga menambahkan bahwa sebenarnya 6 profil pancasila ada pada profil pelajar sekolah-sekolah SPK (Satuan Pendidikan Kerjasama).

Baca juga: Beasiswa S2 dan S3 ke Irlandia Tanpa Batas Usia, Tunjangan Rp 317 Juta

Global Jaya School misalnya, turut ikut serta dalam menerapkan profil pelajar pancasila karena menaruh rasa hormat kepada Indonesia dan tidak ingin menghilangkan nilai-nilai nasionalisme.

Sekolah internasional memiliki kebutuhan untuk menghormati Indonesia sebagai tuan rumah, di mana pendidikan diselenggarakan di sini dan tujuan pendidikan salah satunya untuk menghormati perbedaan,” ungkap Cory Carson selaku head of school Global Jaya School.

Dalam menjalankan sistem pendidikan, sekolah ini menerapkan 2 bahasa yaitu bahasa Indonesia dan bahasa inggris.

Baca juga: Mengenal Profil Pelajar Pancasila, Roh Kurikulum Merdeka Belajar

Sementara itu, British School Jakarta menerapkan profil pelajar Pancasila karena merasa cocok dengan kurikulum asing yang mereka gunakan.

“British School Jakarta merupakan bagian dari negara Indonesia dan otomatis sistem pendidikannya dan program kurikulum merdeka ini ternyata sejalan dengan kurikulum yang diaplikasikan di sekolah ini terutama sejalan dengan pendidikan Pancasila.” ujar David Butcher selaku kepala sekolah British School.

David juga mengungkapkan bahwa kurikulum merdeka dan kurikulum asing yang ada di British School tidak bisa dipisahkan dan menjadi bagian dari perkembangan pendidikan di Indonesia.

Meskipun sekolah internasional memiliki kurikulum asing tetapi siswanya tetap mendapatkan pelajaran bahasa Indonesia, Pendidikan Kewarganegaraan, dan Agama. Para guru juga terus menanamkan nilai-nilai kebangsaan agar jiwa nasionalisme itu tidak hilang.

Seperti yang dilakukan oleh New Zealand School Jakarta, sekolah ini juga menyesuaikan nilai-nilai pancasila dan kearifan lokal dalam menjalankan sistem pembelajaran.

“Membawa pendidikan New Zealand ke indonesia tetapi tetap memperhatikan kearifan lokal seperti tetap melakukan perayaan kemerdekaan dan lomba-lomba lokal,” ujar Tim Maitland selaku head of school New Zealand School Jakarta.

Tim mengatakan bahwa New Zealand School juga menaruh respek terhadap tuan rumah yakni Indonesia dan penerapan profil pelajar pancasila tersebut dapat menumbuhkan karakter positif bagi siswanya.

“Profil pelajar pancasila diterapkan di segala aspek tidak hanya saat pelajaran pendidikan kewarganegaraan saja, 6 profil tersebut menjadi karakter setiap murid seperti menjadi mandiri dan berpikir kritis,” ujar Tim.

Baca juga: Implementasi Proyek Profil Pelajar Pancasila, Murid Belajar lewat Sampah dan Permainan Tradisional

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com