5 Perguruan Tinggi Penerima KIP Kuliah Terbanyak Mahasiswa Difabel

KOMPAS.com - Calon mahasiswa difabel yang ingin menjadi penerima Kartu Indonesia Pintar (KIP) kuliah 2023, ketahui mana saja perguruan tinggi yang menerima KIP Kuliah terbanyak bagi para difabel. 

Perguruan tinggi penerima KIP Kuliah mahasiswa difabel terbanyak ini tersebar di berbagai daerah dan menjamin proses kuliah para mahasiswa berjalan baik.

Hak para mahasiswa difabel mendapatkan KIP Kuliah, dijamin Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbud Ristek), Nadiem Makarim.

Ia mengatakan jaminan itu diatur dalam Peraturan Menristekdikti Nomor 46 Tahun 2017 tentang Pendidikan Khusus dan Pendidikan Layanan Khusus di Perguruan Tinggi.

Baca juga: 4 Cara Gunakan KIP Kuliah Digital, Mahasiswa Harus Tahu

Nadiem mengatakan perguruan tinggi tak boleh menolak mahasiswa dengan kondisi disabilitasnya. Termasuk menolak hak mahasiswa seperti KIP Kuliah.

“Perguruan Tinggi tidak boleh menolak mahasiswa penyandang disabilitas untuk belajar di kampusnya,” tegas Nadiem dilansir dari laman Puslapdik.

Data Pusat Layanan Pembiayaan Pendidikan (Puslapdik), sejak 2019 sampai 2022, tercatat ada sebanyak 57 penyandang disabilitas yang memperoleh KIP Kuliah.

Mereka tersebar di berbagai perguruan tinggi akademik dan vokasi, baik negeri maupun swasta, terdiri dari penyandang disabilitas fisik, sensorik, mental, maupun intelektual.

Baca juga: KIP Kuliah buat SNPMB 2023, Cek Syarat, Cara Daftar bagi Siswa SMA/SMK

Karena itu, untuk referensi seleksi masuk perguruan tinggi 2023 cek perguruan tinggi mana saja yang paling banyak menerima KIP Kuliah mahasiswa difabel.

1. Universitas PGRI Argopuro Jember, Jawa Timur

Perguruan tinggi ini sebelumnya bernama IKIP PGRI Jember. Selain disebut kampus ramah bagi para mahasiswa disabilitas, kampus ini juga menerima KIP Kuliah para mahasiswa difabel dengan jumlah yang banyak.

Tercatat sudah menerima 26 difabel pada Tahun Anggaran 2021 dan 2022.

Penyandang disabilitas yang diterima di universitas ini semuanya merupakan penyandang disabilitas fisik, seperti lumpuh, paraplegi, cerebral palsy (CP).

Lalu mahasiswa difabel akibat amputasi, stroke, kusta, dan lain-lain. Mereka mendaftar di Program Studi Pendidikan Luar Biasa.

2. Universitas Negeri Yogyakarta (UNY)