Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kecurangan Rekrutmen Bersama BUMN, Pakar Unair: Pengaruhi Kinerja Pegawai

Kompas.com - 20/01/2023, 19:11 WIB
Dian Ihsan

Penulis

KOMPAS.com - Maraknya kecurangan yang terjadi saat pelaksanaan Rekrutmen Bersama BUMN menjadikan sebuah keresahan besar dalam dunia kerja.

Kecurangan tersebut tentunya bertolak belakang dengan nilai-nilai AKHLAK yang jadi core values di Kementerian BUMN.

Baca juga: Fenomena Pengemis Online, Pakar Unair: Jangan Korbankan Orangtua

Dosen Psikologi Industri dan Organisasi Fakultas Psikologi Universitas Airlangga (Unair) Dr. Sami’an berikan tanggapan terkait kejadian tersebut.

Dia menjelaskan, potensi kecurangan dalam tes massal pasti ada.

Terlebih dalam situasi daring yang bisa memanfaatkan celah teknologi untuk melakukan tindakan kecurangan.

"Potensi kecurangan tes sebenarnya sudah ada sejak lama baik dari metode tes konvensional hingga berkolaborasi dengan teknologi dengan assessment secara daring. Apalagi saat ini didorong dengan semakin tinggi tingkat kesulitan tes dan kuota penerimaan yang terbatas," ucap dia dalam keterangannya, Jumat (20/1/2023).

Samian juga menjelaskan bahwa lembaga penyelenggara tes berbagai perusahaan saat ini juga mulai melakukan peningkatan keamanan dan kerahasiaan isi tes agar tidak ada celah melakukan kecurangan.

Perubahan itu dilihat dari penggunaan safe exam browser saat tes daring agar meminimalisir para pelamar melakukan kecurangan.

Dia berpendapat kecurangan yang terjadi akan berpengaruh pada performa pegawai selama bekerja.

Apalagi, jika dilihat secara kualifikasi pegawai tersebut tidak memenuhi syarat seleksi, tapi bisa lolos karena adanya kecurangan.

Baca juga: Prof. Arif Satria Dilantik Jadi Rektor IPB Periode 2023-2028

Hal itu juga mempengaruhi pegawai tersebut merasa tidak nyaman dalam lingkungan kerja.

"Kinerja pegawai selama bekerja tentunya bisa diukur kinerjanya melalui Key Performance Indicator (KPI) yang hasilnya jika dia sebenarnya tidak kompeten maka akan berpengaruh terhadap jenjang karier mereka ke depannya," jelas dia.

Saat ini pelamar kerja yang didominasi oleh generasi milenial akhir dan generasi Z awal yang dari segi perilakunya ingin meraih value secara instan.

Apalagi didukung penguasaan teknologi yang memadai memungkinkan mereka untuk melakukan kecurangan.

Baca juga: Dosen UM Surabaya: Pengemis Online Eksploitasi Kemiskinan

"Generasi sekarang yang lebih melek teknologi tidak hanya berdampak positif dalam efisiensi proses seleksi, tapi peluang melakukan kecurangan akan semakin meningkat. Penting bagi penyelenggara tes perusahaan untuk melakukan evaluasi jika ditemukan celah agar bisa menjaga kualitas kualifikasi pegawai yang lolos," tukas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com