Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di UIN Jakarta, Staf Khusus Menko PMK: Mahasiswa Harus Kritis dan Kreatif

Kompas.com - 26/08/2022, 05:37 WIB
Albertus Adit

Penulis

KOMPAS.com - Saat ini, tindak pidana korupsi di Indonesia masih sering terjadi. Terlebih di era teknologi yang serba mudah. Karena itu, penting sekali revolusi mental bagi semua orang.

Menurut Staf Khusus Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Ravik Karsidi, seseorang harus bisa berubah menjadi lebih baik.

"Revolusi mental adalah gerakan mengubah cara berpikir, cara bekerja, dan cara hidup untuk perubahan menjadi lebih baik," ujarnya dikutip dari laman UIN Jakarta pada acara Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK) 2022 hari kedua di Auditorium Harun Nasution UIN Jakarta, Rabu (24/8/2022).

Untuk itulah, revolusi mental harus dilakukan melalui penguatan tiga nilai strategis instrumental, yaitu integritas, etos kerja, dan gotong royong.

Baca juga: Mahasiswa UB Rancang Ekosistem Karbon Biru untuk Atasi Polusi Udara

Ini yang harus dilakukan generasi milenial

Dijelaskan, generasi milenial akan menghadapi kondisi di mana terjadi benturan budaya, revolusi industri 4.0, globalisasi, dan kebutuhan domestik berupa peningkatan sumber daya manusia.

Karena itu generasi milenial harus memiliki kemampuan adaptasi kecakapan esensial yang terdiri dari kemampuan berpikir kritis, berkolaborasi, komunikasi, dan kreativitas.

"Pada era 4.0 ini mahasiswa berada di zaman yang penuh perubahan yang sangat cepat (volatility), tidak menentu (uncertainly), sangat kompleks (complexity), dan terjadi banyak kebingungan (ambiguity)," terangnya.

Ravik menambahkan, revolusi mental diperlukan Indonesia di tengah gempuran teknologi.

Baca juga: Pakai Styrofoam Bekas, Mahasiswa UGM Inovasi Penyerap Limbah Laundry

Hal itu mengingat masih terdapat krisis integritas dan pandemi korupsi dalam penyelengaraan negara, lemahnya etos kerja, kreativitas, daya saing bangsa dibandingkan negara lain.

Selain itu juga masih adanya krisis identitas yang ditandai dengan mulai melemahnya budaya gotong royong.

5 program gerakan revolusi mental

Bicara revolusi mental, Indonesia memiliki lima program gerakan nasional revolusi mental, di antaranya:

1. Gerakan Indonesia Melayani

2. Gerakan Indonesia Bersih

3. Gerakan Indonesia Tertib

4. Gerakan Indonesia Mandiri

5. Gerakan Indonesia Bersatu

Selain itu, revolusi mental juga memiliki dampak untuk Indonesia berdaulat secara politik, berdikari secara ekonomi, dan berkepribadian dalam kebudayaan.

Baca juga: Ini Cerita Mahasiswa Baru Terjauh dan Termuda Itera

"Indonesia emas 2045 akan dipimpin oleh teman-teman mahasiswa. Apabila revolusi mental melalui tiga nilai tadi dilakukan, maka Indonesia akan jaya di tangan kalian (mahasiswa)," tandasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com