Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Lulusan SMK RUS Kudus Sukses di Industri Teknologi Informasi

Kompas.com - 01/08/2022, 10:55 WIB
Dian Ihsan

Penulis

KOMPAS.com - Lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) binaan Djarum Foundation mulai menunjukkan kilaunya di dunia industri.

Satu di antaranya ialah Rahma Agustina, alumni SMK Raden Umar Said (RUS) Kudus jurusan Rekayasa Perangkat Lunak tersebut saat ini mulai merintis karier sebagai iOS Developer di sebuah perusahaan software terkemuka di Indonesia.

Baca juga: Ini 5 Wakil Rektor UGM Periode 2022-2027, Satu dari Luar Kampus

Kisah Rahma dalam menggapai impiannya berkarier di bidang teknologi informasi ini ia tuturkan kala menjadi pembicara dalam talkshow bertajuk "Cerita Vokasi" yang diselenggarakan di Grand City Surabaya, Minggu (31/7/2022).

Dalam bincang santai yang dipandu oleh Marissa Anita ini, Rahma berbagi inspirasi bersama Risa Maharani lulusan SMK NU Banat Kudus dan Abing Susanto Guru SMKN 12 Surabaya.

Gelar wicara ini merupakan salah satu mata acara dalam ajang Vokasiland 2022 yang diselenggarakan dalam menyambut peringatan Hari Kebangkitan Teknologi Nasional (Hakteknas) 2022.

Dara berusia 20 tahun tersebut bercerita, perjuangannya dimulai tatkala membulatkan tekadnya menimba ilmu di SMK RUS.

Rahma menyadari jurusan Rekayasa Perangkat Lunak bukanlah bidang studi favorit bagi kaum hawa.

"Ketika saya masuk SMK RUS, di jurusan itu perempuannya cuma delapan orang dari total 25 siswa. Ini tantangan tersendiri karena sebagai wanita saya tidak ingin dipandang sebelah mata saat belajar," ungkap dia dalam keterangannya, Senin (1/8/2022).

Selain stigma bahwa wanita tidak begitu paham tentang seluk beluk dunia tekonologi, Rahma juga harus melawan pandangan umum bahwa wanita harus cepat menikah alih-alih menuntut ilmu setinggi mungkin.

"Tidak banyak perempuan khususnya dari daerah saya yang memiliki kesempatan yang sama. Rata-rata dituntut orangtua untuk lekas nikah selepas lulus sekolah. Tidak boleh lagi ada pemikiran seperti itu khususnya orangtua. Sebagai perempuan kita harus mandiri dan independen," tegasnya.

Baca juga: Rektor UPN Veteran Jakarta Raih Gelar Guru Besar

Pemikiran ini yang membawa Rahma pada akhirnya tekun belajar sehingga menuai prestasi yang cemerlang.

Rahma tak menyia-nyiakan proses belajar yang menyenangkan di SMK RUS demi menggali potensi dan passion yang ada dalam dirinya,

"SMK RUS sangat menyenangkan selain didukung dengan tools, sumber daya, device berteknologi tinggi, saya juga diberi banyak kesempatan untuk diskusi dengan guru atau mentor, sehingga ketika ada kesulitan dalam belajar, saya bisa menemukan solusi yang pada akhirnya meningkatkan pengalaman saya," tegas dia.

Kini, di usia yang terbilang muda, Rahma tergabung dalam tim software engineering yang pekerjaan sehari-harinya menciptakan aplikasi digital.

Meski berstatus lulusan SMK, berkat berbagai pengalaman yang dilewatinya semasa duduk di sekolah vokasi tersebut, pendapatannya justru menyaingi pekerja bertitel sarjana.

Apa yang dipaparkan Rahma di atas panggung turut memotivasi para pengunjung yang hadir. Salah satunya adalah Rifka dari Politeknik Negeri Malang.

"Pembahasan talkshow tadi sangat menginspirasi juga memotivasi. Apalagi dengan usia yang masih terbilang muda, bisa meraih kesuksesan sesuai dengan passion. Saya pun berusaha mengaplikasikan hal tersebut karena saya juga berkecimpung di bidang teknologi," ungkap dia.

Program Officer Bakti Pendidikan Djarum Foundation, Galuh Paskamagma mengatakan kesuksesan Rahma tak lepas dari penerapan metode Merdeka Belajar yang membuat para siswa bisa semakin eksploratif dalam mempelajari bidang studi yang mereka minati selama di duduk bangku sekolah.

Baca juga: Kisah Haru Ibu Wakili Wisuda S1 di Unesa karena Anaknya Telah Tiada

"Rahma dan Risa bukti nyata keberhasilan Merdeka Belajar. Semasa sekolah, mereka bebas belajar sesuai minatnya, hal ini mendorong kreativitas dan mengasah keterampilan mereka. Jadi tidak heran, ketika lulus sudah banyak industri yang memperebutkan mereka. Inilah alumni SMK yang bisa kita sebut juga sebagai Mahakarya Vokasi," tukas Galuh.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com