Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada Residu Pestisida di Mi Instan? Begini Penjelasan Ahli Gizi Unair

Kompas.com - 11/07/2022, 12:05 WIB
Mahar Prastiwi,
Dian Ihsan

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Baru-baru ini netizen dihebohkan dengan berita produk mi instan dari Indonesia yang ditolak masuk Taiwan karena mengandung residu pestisida berlebihan.

Bagi masyarakat Indonesia yang sudah terbiasa mengonsumsi mi instan, informasi tersebut tentu mengundang kekhawatiran.

Hal ini juga menarik perhatian Ahli Gizi Universitas Airlangga (Unair) Dominikus Raditya Atmaka untuk memberikan pendapatnya.

Dominikus Raditya Atmaka mengimbau masyarakat Indonesia tidak perlu panik berlebihan dengan pemberitaan tersebut.

Baca juga: Mahasiswa, Intip 5 Tips Jitu Biasakan Diri agar Rajin Belajar

Angka residu pestisida sangat rendah

Dominikus mengatakan, angka residu pestisida dalam mi instan sangat rendah. Bahkan lebih rendah daripada residu pestisida produk pertanian lain. Ia menjelaskan residu pestisida pada makanan biasanya bersumber dari lahan pertanian.

"Jadi, pestisida ini biasanya digunakan sebagai antihama, antipatogen, dan lain-lain yang umum dipakai untuk meningkatkan kualitas produksi bahan makanan," ujar Dominikus Raditya Atmaka seperti dikutip dari laman Unair, Senin (11/7/2022).

Spesialis gizi klinis dan pengembangan produk makanan ini menerangkan, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Republik Indonesia telah mengatur Standar Nasional Indonesia (SNI) produksi makanan.

Apabila produsen suatu bahan makanan tidak mengikuti aturan atau secara tidak sengaja memiliki kandungan bahan berbahaya dalam makanan, maka, BPOM akan menarik produk tersebut dari pasaran.

Baca juga: Jelang Tahun Ajaran Baru, Ini Ketentuan PTM 100 Persen

Aturan di masing-masing negara berbeda

Untuk ambang batas residu pestisida, lanjut Domi, telah ada aturannya dan berbeda-beda tergantung jenis makanannya.

"Pada mi instan sebetulnya tidak ada statement khusus yang menyebutkan ambang batas pestisida. Karena, dalam pengolahan mi instan tidak melibatkan bahan turunan pestisida," papar dia.

Namun, dalam standar produksi makanan di negara lain biasanya tercantum dengan lebih detail.

Menurut dia, ada sejumlah produk dari Indonesia yang terdeteksi mengandung residu pestisida di Taiwan karena standar produksi makanan yang ditetapkan di Indonesia berbeda dengan negara lain.

"Artinya, tergantung keketatan pengawasan dari badan pengawas makanan di negara tersebut," urainya.

Domi menyebut terdapat sejumlah negara yang pengawasan makanannya sangat ketat seperti Amerika, Jepang, dan Taiwan.

Baca juga: Tips Atasi Anak Demam Setelah Imunisasi dari Dokter Undip

Keketatannya pun bergantung dari kondisi kesehatan populasi di negara tersebut.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com