KOMPAS.com - Sebuah pepatah mengatakan, buku adalah jendela dunia. Kita sudah mengetahui pentingnya membaca buku sejak duduk di bangku SD, namun faktanya minat membaca Indonesia masih sangat rendah.
Bahkan, penelitian UNESCO menyebutkan, minat baca masyarakat Indonesia hanya 0,001 persen. Artinya, dari 1,000 orang Indonesia, hanya satu orang yang rajin membaca. Fakta tersebut tentunya sangat memprihatinkan.
Padahal, manfaat membaca buku sangatlah banyak. Tidak hanya menambah wawasan dan kosakata, banyak hal positif lainnya. Mengutip dari bagian keaksaraan Kemendikbud, terdapat 15 manfaat yang diperoleh dari membaca buku, di antaranya:
Baca juga: Orangtua, Ini Dampak Bila Sering Memarahi Anak Saat Belajar
Baca juga: 5 Cara Efektif Hadapi Anak Malas Belajar, Bukan Dimarahi
Perkembangan teknologi yang kian pesat, membuat buku semakin mudah diakses. Tidak hanya berbentuk cetak, namun juga virtual. Namun, manakah yang terbaik bagi anak? Berikut kelebihan dan kekurangan tiap jenis buku melansir laman Sigap Tanoto Foundation:
Buku luring atau buku cetak hingga kini masih terus dijual secara luas. Hingga kini, masih banyak masyarakat yang membaca buku secara fisik, dibandingkan melalui gadget atau virtual.
Di sisi lain, buku cetak memerlukan tempat penyimpanan. Makin banyak buku yang dimiliki, maka makin besar pula tempat yang harus disediakan untuk menyimpan buku. Selain itu, metode penyimpanannya juga perlu diperhatikan.
Pasalnya, makin lama, lembar-lembar kertas akan menguning atau bahkan sobek dimakan usia. Maka, kita harus rutin mengeluarkan buku dan membiarkannya terbuka, agar tidak lembab. Tantangan lainnya, buku cetak kurang praktis untuk dibawa, terlebih lagi ukurannya cukup tebal dan berjenis hard cover.
Baca juga: Belajar dari Orangtua Jepang Cara Menanamkan Disiplin pada Anak
Buku virtual atau kerap disebut e-book (buku elektronik), kini lebih sering dicari. Bukan hanya mudah didapat, e-book juga dapat dibaca di mana pun dan kapan pun.
Walaupun begitu, segala bentuk inovasi tentunya menimbulkan dampak negatif. Salah satu dampak negatif e-book adalah membuat mata lebih cepat Lelah, lantaran terus berhadapan dengan layar gadget.
Bayangkan, selain menatap layar komputer dan ponsel, mata kita kini memiliki ‘tugas’ baru menatap layar saat membaca. Daya listrik gadget juga tentu saja akan lebih cepat habis karena kita terus-menerus memakainya.
Tidak hanya itu, membaca buku melalui virtual kadang kala membuat kita lebih cepat teralihkan. Membaca menuntut diri sendiri untuk fokus dalam mencerna setiap kalimat.
Saat membaca, fokus kita akan lebih mudah hilang dengan munculnya ragam notifikasi yang tampak di layar gadget. Kemudahan mengakses aplikasi lain, seperti sosial media dan games, membuat fokus kita kerap teruji.
Baca juga: Beasiswa S1-S2 di Australia 2022, Senilai Rp 125 Juta Per Tahun
Setiap jenis buku, baik buku virtual maupun buku cetak, punya kelebihan masing-masing. Beragam manfaatnya dapat diambil oleh orangtua untuk anak.
Intinya, apa pun bentuk buku yang dipilih, hal terpenting adalah menumbuhkan semangat untuk terus membaca buku. Semangat ini bisa ditumbuhkan dari kebiasaan membaca sejak kecil.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.