Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dosen IPB Inovasi Pasta Gigi Pakai Bahan Ini, Jadi yang Pertama

Kompas.com - 23/04/2022, 08:28 WIB
Albertus Adit

Penulis

KOMPAS.com - Tim Peneliti IPB University berhasil mencatatkan penelitiannya pada daftar "113 Inovasi Indonesia" yang diinisiasi oleh Business Innovation Center (BIC).

Hal ini karena inovasi yang mengangkat permasalahan gigi serta membahas kembali formula pasta gigi dalam mencegah gigi berlubang (karies) di Indonesia.

Adapun hasil penelitian tim IPB yang berhasil terpilih menjadi karya inovatif menurut BIC berjudul "Biodent: Pasta Gigi Terfortifikasi Nano Hidroksiapatit dan Senyawa Aktif Rimpang Temu Hitam".

Baca juga: Dosen IPB Paparkan Riset untuk Temukan Agen Antipenuaan

Menurut Ketua tim peneliti IPB, Dr. Yessie Widya Sari, penelitian tersebut mengulas permasalahan mengenai angka kasus karies yang tinggi pada anak bangsa.

Sehingga perlu dilakukan pengkayaan (fortifikasi) formula pasta gigi dengan bahan aktif yang dapat mencegah dan mengatasi karies gigi.

Untuk nama produk yang terdaftar pada artikel yang terpublikasi pada di laman BIC kini sudah berganti menjadi Click@. Ia menyebut, perubahan tersebut akibat dari proses komersialisasi produk.

"Berubahnya nama produk kami, sekaligus menjadi awal perjalanan pasta gigi Click@ sebagai karya anak bangsa untuk bersaing dengan pasta gigi lainnya di pasaran," ujarnya dikutip dari laman IPB University, Sabtu (23/4/2022).

Mampu cegah karies

Penelitian yang diketuai Dr. Yessie, dosen IPB University dari Departemen Fisika, tergabung dalam Riset Inovatif Produktif (Rispro) Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) Kementerian Keuangan Republik Indonesia.

Dijelaskan, Tim Peneliti terdiri dari:

  • Dr. Wulan Tri Wahyuni dan Prof. Irmanida Batubara, (dosen IPB University dari Departemen Kimia)
  • Prof Y Aris Purwanto (dosen IPB University dari Departemen Teknik Mesin dan Biosistem)
  • Nur Aisyah Nuzulia, M.Si (dosen IPB University dari Departemen Fisika)
  • Dr Dikky Indrawan, (dosen IPB University dari Sekolah Bisnis)

Baca juga: Rektor: Ini Keunggulan Fakultas Kedokteran IPB

Sedangkan produk pasta gigi yang ditawarkan oleh Dr. Yessie memiliki keunggulan utama dalam mencegah karies.

Ia menjelaskan, penggunaan hidroksiapatit dengan ukuran nano mampu secara efektif mengganti kalsium dan fosfat (mineral) yang terkikis pada email gigi.

Sedangkan kombinasinya dengan senyawa rimpang temu hitam sebagai bahan untuk mencegah terjadinya plak gigi.

Penggunaan minyak atsiri rimpang temu hitam dikarenakan pada minyak ini memiliki aktivitas antibakteri dan antibiofilm, sehingga dapat mencegah terbentuknya plak gigi.

"Aktivitas antibakteri pada minyak atsiri rimpang temu hitam sebanding dengan senyawa sintetik pada pasta gigi yang tengah beredar pada produk perawatan mulut dan gigi," tambah Dr. Yessie.

Jadi yang pertama dengan bahan ini

Bahkan ia mengklaim, hingga kini belum ada pasta gigi komersial yang menggunakan minyak atsiri rimpang temu hitam. Tidak hanya itu, saat ini belum ada produk pasta gigi yang mengkombinasikan nano hidroksiapatit dan minyak atsiri rimpang temu hitam.

"Triple action dari kombinasi nano hidroksiapatit dan minyak atsiri rimpang temu hitam, seluruhnya berasal dari dalam negeri, sehingga tidak perlu bergantung pada pasokan impor," jelasnya.

Ia berharap, produknya bisa dipasarkan dan dari penelitiannya itu dapat tercapai, yaitu bisa menurunkan kasus karies di Indonesia.

Baca juga: Mahasiswa UB Inovasi Antibiotik Alternatif dari Tanaman Ini

Namun, penelitiannya itu masih harus memperoleh dukungan dari profesi dokter gigi. Yakni dengan melakukan desiminasi kepada Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Dokter Gigi untuk memperoleh dukungan dari para dokter gigi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com