KOMPAS.com - Salah satu mahasiswi Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya (Fapet UB), Indha Fitria Pangesti melakukan inovasi. Yakni meneliti tanaman Sambiloto sebagai antibiotik alternatif bagi unggas.
Bahkan Indha juara III Lomba Artikel Ilmiah Popular dan Desain Poster Project Based Learning. Dia mengambil tema poultry health dengan judul karya “Potensi Penggunaan Fitobiotik Tanaman Sambiloto (Andrographis paniculata Ness) dalam Menurunkan Bakteri helicobacter pylori Pada Unggas”.
Ia menjelaskan, peningkatan produktivitas ayam diperlukan Antibiotic Growth Promotor (AGP). Akan tetapi pemberian antibiotik pada hewan ternak dapat menimbulkan bahaya pada ternak sekaligus manusia yang mengonsumsi ternak tersebut.
Baca juga: Itera Inovasi Mobil Berbahan Bakar Minyak Sawit Murni
Yakni dapat menyebabkan munculnya strain bakteri baru yang resisten terhadap antibiotik. Di samping itu penggunaan antibiotik dilarang di Indonesia yang tertulis dalam Undang-Undang tahun 2009.
"Karenanya, untuk menjaga kesehatan unggas diperlukan aditif pakan guna memelihara mikroflora saluran pencernaan dengan memanfaatkan fitobiotik sebagai antibiotik alternatif menggunakan bahan alami," ujarnya dikutip dari laman UB, Jumat (1/4/2022).
Salah satunya yaitu tanaman sambiloto yang mengandung senyawa andrografolid, dimana dapat digunakan sebagai:
1. antikanker
2. antibakteri
3. antioksidan
4. anelgesik
Selain itu, sambiloto dapat menurunkan jumlah kontaminasi bakteri helicobacter pylori pada unggas.
Baca juga: Mahasiswa UNY Inovasi Pupuk Alami untuk Tabulampot dari Limbah Ini
Yakni bakteri gram negatif, mikroaerofilik spiral dan tergolong bakteri patogen yang umum ditemukan pada:
1. hati
2. lambung
3. empedu