Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mahasiswa UB Inovasi Antibiotik Alternatif dari Tanaman Ini

Kompas.com - 02/04/2022, 08:39 WIB
Albertus Adit

Penulis

KOMPAS.com - Salah satu mahasiswi Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya (Fapet UB), Indha Fitria Pangesti melakukan inovasi. Yakni meneliti tanaman Sambiloto sebagai antibiotik alternatif bagi unggas.

Bahkan Indha juara III Lomba Artikel Ilmiah Popular dan Desain Poster Project Based Learning. Dia mengambil tema poultry health dengan judul karya “Potensi Penggunaan Fitobiotik Tanaman Sambiloto (Andrographis paniculata Ness) dalam Menurunkan Bakteri helicobacter pylori Pada Unggas”.

Ia menjelaskan, peningkatan produktivitas ayam diperlukan Antibiotic Growth Promotor (AGP). Akan tetapi pemberian antibiotik pada hewan ternak dapat menimbulkan bahaya pada ternak sekaligus manusia yang mengonsumsi ternak tersebut.

Baca juga: Itera Inovasi Mobil Berbahan Bakar Minyak Sawit Murni

Yakni dapat menyebabkan munculnya strain bakteri baru yang resisten terhadap antibiotik. Di samping itu penggunaan antibiotik dilarang di Indonesia yang tertulis dalam Undang-Undang tahun 2009.

"Karenanya, untuk menjaga kesehatan unggas diperlukan aditif pakan guna memelihara mikroflora saluran pencernaan dengan memanfaatkan fitobiotik sebagai antibiotik alternatif menggunakan bahan alami," ujarnya dikutip dari laman UB, Jumat (1/4/2022).

Salah satunya yaitu tanaman sambiloto yang mengandung senyawa andrografolid, dimana dapat digunakan sebagai:

1. antikanker

2. antibakteri

3. antioksidan

4. anelgesik

Selain itu, sambiloto dapat menurunkan jumlah kontaminasi bakteri helicobacter pylori pada unggas.

Baca juga: Mahasiswa UNY Inovasi Pupuk Alami untuk Tabulampot dari Limbah Ini

Yakni bakteri gram negatif, mikroaerofilik spiral dan tergolong bakteri patogen yang umum ditemukan pada:

1. hati

2. lambung

3. empedu

4. jejenum

5. sekum

6. kolon

Dikatakan, bakteri ini dapat menggangu daya tahan tubuh dan sistem pencernaan yang menyebabkan terjadinya gastroenteritis, diare, penyakit hati dan gangguan pada empedu.

Adapun penyakit tersebut dapat menghambat pertumbuhan, karena akibat infeksi bakteri tersebut mengakibatkan kematian 33,3 persen.

Dengan demikian, penggunaan andrografolid terenkapsulasi dapat berfungsi secara optimal sebagai aditif pakan pada ayam pedaging jadi antibakteri dan antiinflamasi alami.

Baca juga: Mahasiswa UNY Inovasi Biji Karet Jadi Tempe

"Sehingga ayam pedaging terhindar dari penyakit akibat helicobacter pylori serta dapat meningkatkan pertumbuhan dan kesehatan tubuh ayam," jelas Indha.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com