Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tips Menjadi Kartini Modern ala Dosen Unesa

Kompas.com - 23/04/2022, 07:19 WIB
Mahar Prastiwi,
Albertus Adit

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Perjuangan RA Kartini memberi dampak signifikan bagi kaum perempuan di era modern saat ini.

Sebagai kaum perempuan yang sudah merdeka, peringatan Hari Kartini tiap tanggal 21 April tidak hanya semata-mata mengenakan baju adat saja.

Namun, harus dimaknai sebagai momentum refleksi sekaligus meneguhkan posisi dan gerakan pemberdayaan perempuan ke depannya.

Meski perempuan sudah mendapat keleluasaan untuk berkarya dan berkarier sesuai keinginannya, namun di sisi lain praktik ketidaksetaraan gender juga masih terus terjadi.

Baca juga: Forisa Buka Lowongan Kerja bagi Lulusan SMA/SMK-D3, Ayo Daftar

Meningkatnya kasus kekerasan berbasis gender

Salah satunya dilihat dari kasus kekerasan berbasis gender (KBG) kepada perempuan pada 2021 mengalami peningkatan dengan jumlah 338.496 kasus. Sementara pada 2020 terdapat sekitar 226.062 kasus.

Selain kasus tersebut, banyak kasus-kasus dalam bentuk lain. Hal ini menandakan masih terjadi ketimpangan gender di tengah masyarakat.

Menurut Sekretaris Pusat Studi Gender dan Anak (PSGA) Universitas Negeri Surabaya (Unesa), Putri Aisyiyah Rachma Dewi, untuk mewujudkan struktur dan culture sosial yang sensitif gender di tengah budaya patriarki yang mengakar memang tidaklah mudah.

"Perempuan masih dipandang sebagai obyektifikasi yang rendah. Ditambah fenomena glass ceiling (kaca-kaca pembatas, red) sebagai pembatas atau yang mencegah perempuan untuk menempati posisi yang lebih tinggi," kata Putri seperti dikutip dari laman Unesa, Sabtu (23/4/2022).

Baca juga: Mahasiswa, Ini 3 Alasan Harus Menabung di Bulan Ramadan

Karena itu, perlu kesadaran dan gerakan banyak pihak, baik pemerintah, institusi dan organisasi terkait termasuk perempuan itu sendiri.

Menurutnya, pemaknaan Hari Kartini, lanjutnya, harus dilihat sebagai penguatan gerakan kesadaran dan pemberdayaan perempuan. Dengan begitu, perayaan Hari Kartini benar-benar bisa berdampak pada perbaikan kondisi perempuan sesuai perjuangan RA Kartini dulu.

Tips jadi Kartini masa kini

Dosen Prodi Ilmu Komunikasi Unesa ini menyampaikan, pada momentum Hari Kartini, perempuan harus mengejawantahkan nilai perjuangan Kartini dalam kehidupan sehari-hari.

Mulai dari yang terkecil dan tentu dari diri sendiri. Putri pun membagikan pandangannya agar kaum perempuan juga bisa menjadi Kartini modern.

Baca juga: Cek Perbedaan Ilmu Aktuaria dan Statistika Menurut Dosen ITS

1. Perempuan harus memiliki mindset early adopter atau mencerdaskan dirinya dan mengasah berbagai kompetensi masa kini.

"Dengan begitu, perempuan bisa menghadapi perubahan sosial dan mampu mengambil berbagai keputusan tanpa minder dan tidak merasa sebagai second class," tutur Putri.

2. Membekali diri dengan setting goals yang terukur, berdasarkan rencana yang matang dan meneruskan perjuangan Kartini lewat berbagai karya dan inovasi.

"Perempuan yang tangguh adalah perempuan yang bisa mengenali dirinya sendiri, sehingga perempuan dengan segala aset, capability dan pemikirannya diimplementasikan dengan bijak dan sesuai porsinya," paparnya.

3. Membangun support system yang makin mendorong perempuan dalam berkarya dan berinovasi serta terlibat dalam gerakan pemberdayaan.

Baca juga: Bisa Digunakan di Jalur Mandiri PTN, Catat Jadwal Daftar KIP Kuliah 2022

Putri mengungkapkan, karena spirit, perjuangan dan karyalah yang membuat Kartini bisa menginspirasi bangsa dan perempuan hingga kini bahkan sampai nanti.

"Karena itu, menjadi Kartini yaitu menjadi perempuan yang berdaya dan berkarya. Selamat Hari Kartini," tandas Putri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com