Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berbasis Teledentistry, Mahasiswa UGM Pantau Kesehatan Gigi Siswa

Kompas.com - 12/10/2021, 07:00 WIB
Mahar Prastiwi,
Dian Ihsan

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Perawatan gigi sebenarnya tidak hanya sekadar rajin menggosok gigi. Namun juga perlu mendatangi dokter gigi untuk memeriksa kondisi gigi secara keseluruhan.

Bagi kalangan pelajar, pemerintah menyelenggarakan program Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) untuk mengatasi permasalagan gigi. Namun karena kondisi pandemi Covid-19, program itu sementara menjadi tertunda. Hal ini menyebabkan pemantauan kondisi gigi anak usia sekolah jadi terhambat.

Mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) ingin mengatasi kendala tersebut dengan mengembangkan program pengabdian masyarakat khususnya dalam hal pemeriksaan kesehatan gigi dan mulut siswa.

Program dikembangkan melalui Program Kreativitas Mahasiswa bidang Pengabdian Masyarakat dan berhasil mendapatkan dana hibah dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek).

Baca juga: Super Indo Buka Lowongan Kerja bagi Lulusan SMA/SMK-S1, Ayo Daftar

Pantau kesehatan gigi secara jarak jauh

Program ini digagas lima mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi yakni Tiffany Winata, Tiara Evita Sari, Fariz Attar Aulia, Keysa Izza Kurnia, dan Rania Banurisya, Mereka dibawah binaan dosen pendamping drg. Hendri Susanto.

Menurut salah satu anggota Tiffany Winata, program ini telah dijalankan di SMP Negeri 2 Bantul. Dalam pelaksanaan program ini, mahasiswa UGM memanfaatkan aplikasi pada smartphone yaitu Line sebagai sarana pendukung pemantauan kesehatan gigi dan mulut jarak jauh berbasis teledentistry melalui potret gigi.

"Fotografi merupakan salah satu kegemaran paling umum di kalangan remaja saat ini sehingga siswa mitra hanya perlu sedikit pelatihan untuk bisa mengambil foto gigi dan rongga mulut dengan baik," terang Tiffany seperti dikutip dari laman UGM, Senin (11/10/2021).

Tiffani menjelaskan, pelaksanaan program dimulai dari pelatihan bagi pelajar SMP Negeri 2 Bantul dalam mengambil potret gigi.

Pengambilan potret gigi dilakukan dari 5 sisi yaitu depan, samping kanan, samping kiri, serta permukaan kunyah atas dan bawah. Kemudian pengiriman potret gigi yang diambil dan dikirimkan secara periodik melalui pesan pribadi ke Official Account LINE sebagai sarana komunikasi dan konsultasi.

Baca juga: Calon Mahasiswa, Hindari Kesalahan Ini Saat Memilih Jurusan Kuliah

Berikan edukasi tentang kesehatan gigi

Selain itu, melalui akun LINE siswa juga mendapatkan edukasi tentang kesehatan gigi dan mulut berupa video, slide infografis, serta pemberian kuis interaktif untuk mengukur pengetahuan siswa-siswi mitra.

"OA Line ini kami beri nama Dentoport, singkatan dari Dental Online Report. Sebab, setelah pengiriman setiap potret, kami akan memberikan laporan penilaian kondisi kesehatan gigi dan mulut mereka disertai rekomendasi perilaku pencegahan yang dapat dilakukan di rumah," ungkap Tiffany.

Program ini telah berlangsung dari bulan Juni hingga September 2021 dengan jadwal empat kali pengambilan potret gigi dan mulut.

Ada perubahan positif pada siswa

Selama jangka waktu itu, lanjut Tiffany, terlihat perubahan positif berupa peningkatan kebersihan gigi setelah mendapatkan edukasi cara pembersihan gigi yang baik dan benar. Hal ini tentunya akan berdampak pada pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut siswa.

Baca juga: Agar Anak Tumbuh Sehat, Orangtua Bisa Lakukan 4 Cara Ini

Program DENTOPORT rencananya akan berkolaborasi dengan puskesmas daerah selaku fasilitas kesehatan primer yang terdekat dengan masyarakat. Harapannya program ini nantinya dapat diadopsi dalam program Unit Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) yang dapat dijadikan alternatif di masa pandemi.

"Kami telah berkoordinasi dengan Puskesmas Bantul 2, yaitu puskesmas yang paling dekat dengan sekolah mitra kami saat ini. Pihak puskesmas menunjukkan respons yang positif sehingga besar harapan kami bahwa kerja sama ini dapat terwujud dalam waktu dekat," katanya.

Rania menambahkan, pemanfaatan potret gigi dan teledentistry ini masih sangat besar potensinya untuk dikembangkan dan memungkinkan diterapkan sebagai bagian dari upaya kesehatan masyarakat di Indonesia.

"Kami harap kedepannya kerja sama dengan puskesmas, program ini dapat menjangkau sekolah-sekolah lain serta masyarakat luas," beber Rania.

Baca juga: Wisudawan Tertua ITS, Tetap Semangat Menuntut Ilmu di Usia 59 Tahun

Program yang dikembangkan kelima mahasiswa UGM ini tidak hanya menawarkan alternatif solusi pemantauan gigi siswa selama pandemi. Program ini juga berhasil membawa para mahasiswa UGM ini melaju ke Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS) yang akan digelar pada 25-30 Oktober mendatang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com