Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wisudawan Tertua ITS, Tetap Semangat Menuntut Ilmu di Usia 59 Tahun

Kompas.com - 11/10/2021, 09:45 WIB
Mahar Prastiwi,
Dian Ihsan

Tim Redaksi

 

KOMPAS.com - Tidak ada kata terlambat dalam hal menuntut ilmu. Bahkan belajar itu bisa dilakukan sepanjang hayat.

Seperti Unggun Dahana yang berhasil menamatkan studi program magisternya (S2) dari Departemen Teknik Sistem Perkapalan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya di usia 59 tahun 3 bulan.

Unggun pun dinobatkan sebagai wisudawan tertua pada Wisuda ke-124 Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS).

Sebelum melanjutkan pendidikan di program S2, Unggun pernah mengenyam studi S1-nya di jurusan Teknik Persisteman Kapal di ITS pada tahun 1985.

Baca juga: Begini Tips Jaga Kesehatan Mental Saat Pandemi ala Dosen Unair

Semangat menuntut ilmu di usia 59 tahun

Dia mengaku, banyak para senior dan juniornya yang menjadi dosen di ITS. Ketertarikannya pada dunia kelautan membuatnya memilih S2 di Teknik Sistem Perkapalan ITS.

Jurusan ini juga sejalur dengan pekerjaan yang diampu olehnya di bidang migas dalam inspeksi dan sertifikasi migas. Meski telah berusia 59 tahun, namun Unggun masih bersemangat dalam menuntut ilmu.

"Bagi saya belajar harus dilanjutkan secara terus menurus. Umur tidak membatasi untuk belajar," kata Unggun seperti dikutip dari situs resmi ITS, Minggu (10/10/2021).

Tak hanya sekedar lulus S2, Unggun juga membuktikan kualitasnya sebagai seorang mahasiswa dengan memperoleh IPK 3,72.

Baca juga: Pakar Hukum Tata Negara UNS: Pemilu Serentak 2024 Jadi Pilihan Baik

Dia menambahkan, selama proses menempuh pendidikan S2 sempat menemui kendala. Hal ini dikarenakan dalam bidang pekerjaannya jarang menggunakan kaidah-kaidah dalam penulisan ilmiah. Sehingga ia harus lebih belajar dan menyesuaikan diri dengan sistem penulisan ilmiah.

"Dikarenakan saya praktisi, di pekerjaan jarang menulis dengan kaidah ilmiah," ungkap pria kelahiran 24 Juli 1962 ini .

Selain itu, Unggun juga perlu membagi waktu antara perkuliahan dan pekerjaan. Namun hal tersebut tak terlalu menjadi kendala baginya.

Baca juga: Dosen UII Jelaskan Gejala, Penyebab dan Cara Mengatasi Serangan Panik

Perkuliahan dilaksanakan lima kali dalam seminggu dan masing-masing hanya berdurasi 2-3 jam, sehingga baginya lebih mudah mengatur waktu.

Buku jadi inspirasi membuat tesis

Unggun berhasil membuahkan sebuah tesis dengan judul Penggunaan Drone untuk Pengawasan Operasi Maritim dan Menganalisa Kesenjangan Antara Tujuan Regulasi Sistem Identifikasi Otomatis dengan Kinerjanya.

Tesis ini bertujuan untuk pengawasan laut menggunakan sistem drone guna melengkapi sistem identifikasi Automatic System Identification (AIS) di pelabuhan, karena masih banyaknya kapal yang tidak terbaca oleh radar.

Tesisnya ini terinspirasi dari buku berjudul Maritim Economics karangan Stopfords. Dalam buku ini mengisahkan tentang kejayaaan ekonomi maritim di Mesopotamia sejak 5.000 tahun silam.

Baca juga: 20 Universitas Terbaik di Eropa Versi QS WUR 2022

Unggun berharap, tesis yang telah dibuatnya dapat bermanfaat bagi keselamatan dalam berbagai bidang. Selain itu ketika menciptakan teknologi harusnya memperhatikan aspek-aspek keselamatan terlebih dahulu. 

"Saya berharap aspek keselamatan dan lingkungan selalu dikedepankan dalam mengembangkan teknologi," imbuhnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com