Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemendikbud Ristek Tingkatkan Ekosistem Kewirausahaan di Kampus Vokasi

Kompas.com - 15/07/2021, 08:57 WIB
Dian Ihsan

Penulis

KOMPAS.com - Memastikan lulusan dapat terserap di dunia kerja dan memiliki kompetensi yang relevan merupakan salah satu tugas pendidikan tinggi penyelenggara pendidikan vokasi (PTPPV).

Kendati demikian, di zaman yang serba dinamis saat ini, pendidikan tinggi vokasi juga harus mampu melahirkan lulusan yang adaptif dan mampu melihat peluang usaha.

Baca juga: Mahasiswa, Ini 5 Tips Semangat Kuliah Setelah Libur Panjang

Mereka nantinya dapat menjadi seorang entrepreneur atau wirausahawan yang mampu menciptakan lapangan kerja bagi lingkungannya.

Menumbuhkan jiwa kewirausahaan mahasiswa selama menempuh studi tentunya membutuhkan komitmen dari setiap PTPPV.

Selama ini, kewirausahaan selalu masuk ke dalam mata kuliah di sebagian besar perguruan tinggi vokasi.

Namun, nyatanya hal tersebut belum cukup untuk menggali kemampuan dan potensi mahasiswa dalam berwirausaha.

Hal ini menjadikan dasar bagi Direktorat Mitras DUDI Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) untuk meluncurkan Program Penguatan Ekosistem Kewirausahaan bagi seluruh Perguruan Tinggi Penyelenggara Pendidikan Vokasi di Tanah Air.

Pengamat pendidikan vokasi sekaligus tim Program Penguatan Ekosistem Kewirausahaan Kemendikbud Ristek, Heddy R. Agah menyebut, faktor internal dan eksternal di kampus mempengaruhi terbangunnya ekosistem kewirausahaan yang ideal.

Faktor internal yang belum mendukung antara lain adalah proses pelatihan dan pematangan minat dan potensi mahasiswa mengarahkan kemampuan sebagai wirausaha.

Sedangkan faktor eksternal berkaitan erat dengan dukungan dari jaringan memadai yang mampu memjembatani dan memberi akses kepada dunia usaha dunia dan industri (DUDI), termasuk lembaga permodalan.

Baca juga: Kerek Kualitas Guru Bahasa Inggris SMA, Kemendikbud Ristek Rangkul BCI

Sehingga belum terbangunnya dan diterapkannya ekosistem kewirausahaan pada pendidikan tinggi vokasi, baik sebagai basis pengetahuan maupun keterampilan dalam bentuk hard skill maupun soft skill.

"Kondisi tersebut pada kondisi tertentu dapat berdampak kepada kemauan dan kemampuan mahasiswa atau lulusan untuk berwirausaha," Heddy dalam keterangan resminya, Kamis (15/7/2021).

Lanjut dia menjelaskan, pendidikan vokasi memiliki pola pembelajaran yang khasm, yakni terletak pada pemberian kemampuan dan keterampilan dengan konsep hands-on experience kepada peserta didik.

Oleh sebab itu, penguatan kewirausahaan juga harus disesuaikan dengan prinsip tersebut.

"Untuk mengantarkan mahasiswanya kelak menjadi wirausahawan, pendekatan keterampilan dengan memberikan praktik bisnis menjadi filosofi dasarnya. Kesamaan suasana pendidikan vokasi pada proses pembelajaran dan pendidikan kewirausahaan dikembangkan secara kondusif dan saling komplementer," jelas Heddy.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com