Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Tips Orangtua Menjaga Motivasi Anak Selama Belajar dari Rumah

Kompas.com - 14/07/2021, 21:31 WIB
Yohanes Enggar Harususilo

Penulis

KOMPAS.com - Pandemi yang telah berlangsung hampir satu setengah tahun telah memberikan banyak pengaruh dan perubahan dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk dalam proses pembelajaran dan pola asuh anak.

Dalam webinar "Menstimulasi Motivasi Belajar Anak di Era New Normal" pada Sabtu 10 Juli 2021 yang diadakan Faber-Castell, mengemuka rasa bosan menjadi salah satu soal yang kerap muncul pembelajaran daring yang dilakukan siswa.

"Metode daring tentunya menjadi tantangan sendiri bagi kita semua yang terlibat di pendidikan dan parenting," ungkap Yohana Theresia, Psikolog Yayasan Heart of People yang menjadi pembicara dalam webinar tersebut.

Banyak kasus yang ditemui di lapangan, menurut Yohana, menunjukan adanya indikasi penurunan motivasi dalam belajar anak.

"Hal itu tidak lepas dari banyak faktor diantaranya ketebatasan penguasaan gawai di sisi Bapak Ibu pengajar, materi pembelajaran yang kurang variatif dan menarik, kurangnya kontrol penggunaan gawai di anak hingga intervensi yang salah dari orangtua," ungkap Yohana,

Yohana menjelaskan, jika motivasi belajar turun maka hal tersebut akan sangat berpengaruh ke banyak aspek lain, mulai dari level pemahaman, kreativitas, produktivitas hingga hasil pencapaian pembelajaran itu sendiri.

Baca juga: Orangtua, Berikut Cara Mudah Motivasi Anak Agar Tetap Semangat

Tips meningkatkan motivasi belajar anak

"Untuk membantu kembali meningkatkan motivasi belajar anak, orangtua setidaknya dapat menerapkan beberapa tips dalam membangun motivasi dimana sebenarnya motivasi itu dapat dibagi berdasarkan 2 sumber, yakni intrinsik (internal) dan ekstrinsik (eksternal).

Tips membangun motivasi tersebut yakni diantaranya:

  1. Orangtua harus ikut terlibat,
  2. Orangtua juga diminta untuk sering mendengar,
  3. Orangtua dapat membantu anak memutuskan dan memahami segala bentuk konsekuensi yang ada,
  4. Orangtua juga harus belajar memahami kondisi si anak, hal ini kadang yang jarang ada, karena orangtua kurang paham/sensitif dengan apa yang terjadi, terutama saat anak bosan belajar.
  5. Orangtua dapat memberikan penghargaan atau reward bagi anak jika anak mencapai sesuatu yang telah disepakati sebelumnya, misalkan prestasi baik maupun hal-hal lainnya.

Terkait pemberikan penghargaan atau reward menurut Yohana, tentunya harus juga disesuaikan dengan kebutuhan dan bermanfaat, salah satunya yang cocok yakni berupa kebutuhan dan alat belajar bagi si anak itu sendiri.

"Dan pada akhirnya, semua elemen sangat berperan untuk mensukseskan pola belajar dan parenting di era saat ini, orang tua, sekolah, pemerintah dan juga siswa," pungkas Yohana.

Baca juga: IPK Nyaris 4,00, Ini Motivasi Belajar Wisudawan Terbaik di ITS

Fungsi tas di masa belajar dari rumah

Sementara itu, Product Manager PT Faber-Castell International Indonesia, Lilyana Ang menambahkan bentuk penghargaan berupa pemenuhan kebutuhan dan alat belajar bisa menjadi pilihan tersendiri bagi orangtua dalam memotivasi anak agar kembali bersemangat dalam belajar meski di rumah saja.

Salah satu kebutuhan sekolah yang dapat diberikan kepada anak, diantaranya berupa produk tas belajar/sekolah. Pemberian tas meski di masa belajar dari rumah dinilai akan sangat membantu anak untuk bisa merasakan kembali suasana belajar yang ada di sekolah.

Tas sekolah juga harus disesuaikan dengan isu perkembangan anak, dari fase separation anxiety yang kerap muncul di usia PAUD dan TK, lalu fase kemandirian dan produktivitas di usia Sekolah Dasar, hingga pencarian identitas pada usia remaja dan dewasa.

"Tas Faber-Castell telah dibuat berdasarkan hasil riset yang melatari fase-fase dalam perkembangan seseorang anak, serta dengan memasukan saran dari ahli kesehatan tulang, guna memastikan kesehatan penggunanya," tambah Lily.

Selain itu, Tas Faber-Castell juga sangat ramah lingkungan karena bebas PVC yang dapat menyebabkan karsinogenik (pemicu kanker). Oleh karena itu, Faber-Castell mengusung penggunaan non PVC dalam produk tas, hal ini untuk melindungi konsumen dari bahaya yang ada di PVC.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com