Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Untar untuk Indonesia
Akademisi

Platform akademisi Universitas Tarumanagara guna menyebarluaskan atau diseminasi hasil riset terkini kepada khalayak luas untuk membangun Indonesia yang lebih baik.

Para Guru, Mari Tetap Bersyukur di Masa Pembelajaran Daring...

Kompas.com - 28/06/2021, 15:47 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Oleh: Yulia Lestari Tarihoran, Pamela Hendra Heng, dan Sri Tiatri

KOMPAS.com - Setahun lebih wabah Covid-19 melanda lebih dari 200 negara di dunia. Dampak yang sangat dirasakan dunia pendidikan adalah kegiatan belajar dan mengajar dilakukan dalam jaringan (daring) guna memutus rantai penyebaran Covid-19 secara masif.

Dengan ketentuan pelaksanaan pembelajaran daring, para guru dituntut mendesain metode pembelajaran yang semula dilakukan secara tatap muka menjadi secara daring. Kerja keras para guru selama diberlakukannya pembelajaran daring patut diapresiasi.

Para guru dituntut untuk terus berinovasi dan berkreasi untuk menciptakan suasana belajar yang menyenangkan guna terus menarik dan mempertahankan semangat dan minat belajar para peserta didik selama pembelajaran daring.

Meskipun, faktanya tidak semua guru siap untuk melakukan sistem pembelajaran secara daring. Tidak semua guru mahir menggunakan teknologi internet atau media sosial sebagai sarana pembelajaran.

Beberapa guru senior belum sepenuhnya mampu menggunakan perangkat atau fasilitas serta penunjang kegiatan pembelajaran daring dan perlu pendampingan dan pelatihan terlebih dahulu.

Selain itu, sebagian guru belum memiliki budaya belajar jarak jauh karena selama ini sistem belajar mengajar yang dilaksanakan adalah melalui tatap muka, para guru terbiasa berada di sekolah untuk berinteraksi dengan murid-murid.

Metode pembelajaran daring membuat para guru perlu waktu untuk beradaptasi dalam menghadapi perubahan baru yang secara tidak langsung akan memengaruhi kualitas hasil belajar (Purwanto et al., 2020).

Kesulitan yang dialami guru dengan diberlakukannya sistem pembelajaran daring mengkibatkan ketidaknyamanan yang dapat berimbas pada menurunnya kualitas pembelajaran.

Baca juga: Guru Besar UNY: Deteksi Dini Potensi Anak Bisa Optimalkan Prestasi

Melatih rasa syukur

Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengurangi ketidaknyamanan guru. Salah satunya adalah melatih rasa syukur.

Penelitian Robustellt dan Whisman (2016) menunjukkan bahwa individu yang memiliki rasa syukur yang tinggi akan memiliki kepuasan hidup yang tinggi.

Individu yang memiliki kepuasan hidup yang tinggi akan lebih berkomitmen pada pekerjaan dan organisasinya, serta menghasilkan kinerja dan produktivitas yang lebih baik bagi tempatnya bekerja.

Hal ini berdampak pada kesetiaan seseorang untuk bekerja pada satu organisasi dan mendedikasikan seluruh kemampuannya bagi organisasi tersebut (Erdogan et al., 2012).

Kepuasan hidup memegang peranan penting dalam kualitas dan kinerja seseorang dalam profesi apapun, termasuk guru. Ketika guru memiliki kepuasan hidup yang tinggi maka ia akan merasa nyaman dalam menjalankan tugas dan perannya secara optimal.

Oleh karena itu, melatih rasa syukur sangat diperlukan bagi para guru proses pembelajaran daring berjalan secara optimal.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com