Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Guru Binar, Dorong Pengembangan Karier dan Kompetensi Guru Era 4.0

Kompas.com - 24/05/2021, 15:53 WIB
Ayunda Pininta Kasih

Penulis

KOMPAS.com - Perkembangan teknologi yang begitu cepat berdampak besar bagi segenap sektor kehidupan, termasuk sektor pendidikan. Tidak dapat dipungkiri, pandemi Covid-19 yang melanda satu tahun terakhir ini berdampak terhadap perubahan aktivitas belajar-mengajar.

Salah satu hal yang menjadi kunci kesuksesan pendidikan ialah kemampuan guru dalam menyajikan pembelajaran. Para guru dituntut bergerak cepat menyesuaikan keadaan dengan mempersiapkan materi hingga metode pembelajaran, sehingga banyak keterampilan baru yang perlu dimiliki seorang guru untuk dapat menjaga keberlangsungan pembelajaran.

Sayangnya masih banyak guru yang merasa sulit untuk mendapatkan pengembangan profesional karena minimnya akses pelatihan. Selain itu, waktu, tempat bahkan biaya untuk pelatihan pun sulit dijangkau oleh para guru di Indonesia.

Menjadi alasan pentingnya pengembangan profesional guru guna mendukung profesinya sebagai tenaga pendidik.

Baca juga: Kemendikbud Ristek Buka Beasiswa S2-S3 bagi Guru dan Tendik

Sebagai respon terhadap permasalahan tersebut, Putera Sampoerna Foundation (PSF) mengembangkan pelantar pengembangan karier guru dengan nama Guru Binar.

Pelantar ini bertujuan untuk memberikan akses pelatihan dan meningkatkan kompetensi guru melalui pelatihan yang terstruktur, terukur, sesuai dengan kebutuhan, yang waktu dan tempat pengerjaannya dapat disesuaikan dengan para pengguna (belajar swapacu).

Pelatihan bersertifikat

Guru Binar memberikan akses terhadap beragam pelatihan yang kontekstual dan aplikatif serta bersertifikat hingga 128 Jam Pelajaran atau setara dengan 4 angka kredit.

Guna mengoptimalkan proses pelatihan, Guru Binar juga dilengkapi dengan fitur untuk berdiskusi dengan fasilitator agar setiap penggunanya dapat dengan mudah berkonsultasi dengan fasilitator pengampu kelas pelatihan yang diambil.

Selain sertifikat, setiap pengguna yang telah menyelesaikan kelas akan mendapatkan portofolio hasil pelatihan yang telah dievaluasi oleh fasilitator Guru Binar.

Baca juga: Kemendikbud Ristek: Sekolah Bisa Segera Buka bila Semua Guru Sudah Divaksin

Selain pelatihan, bentuk pengembangan karier lainnya yang dapat diakses oleh para pendidik adalah Program Menulis Bersama, Program Penelitan Bersama, dan Program Bootcamp- sebuah program persiapan pengembangan konten dan pengembangan diri sebagai fasilitator atau trainer.

Head of Program and Development Putera Sampoerna Foundation, Juliana mengatakan Guru Binar dirancang sebagai alternatif solusi terhadap keterbatasan akses pelatihan dan sebagai sebuah media belajar yang adaptif dan kreatif andalan guru Indonesia.

Melalui Guru Binar, kami tidak hanya berupaya untuk memberikan akses pengembangan diri berkualitas seluas-luasnya kepada para pendidik, namun juga kami membangun komunitas pembelajar yang saling belajar, berbagi, dan mendukung,” ujar Juliana dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Senin (24/5/2021).

Pelantar yang resmi diluncurkan pada bulan Oktober 2020 ini yang semula dikenal dengan nama LenteraEdu (Learn, Teach, Accelerate on Education) telah memberikan pelatihan kepada kurang lebih 20.000 pengguna di tahun pertamanya.

Nama Guru Binar mencerminkan seorang guru yang antusias, kreatif, adaptif, dan pembelajar sepanjang hayat yang senantiasa berkontribusi dalam sebuah komunitas pembelajar profesional yang saling mendukung.

Baca juga: BCA Buka Beasiswa 2022 Lulusan SMA/SMK, Kuliah Gratis dan Uang Saku

“Alhamdulillah pelatihan di Guru Binar sangat membantu saya dalam menggali potensi dan mengembangkan kemampuan saya sebagai guru,” ucap Lia Waliah, salah satu pengguna Guru Binar yang telah mengikuti kelas pelatihan di gurubinar.id.

Dengan adanya platform ini diharapkan dapat memberikan akses melalui penyediaan beragam pelatihan daring berkualitas bagi para guru yang akhirnya akan berdampak pada kualitas lulusan di Indonesia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com