Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Guru Besar IPB: Indonesia di Pusaran Perdagangan Satwa Liar Dunia

Kompas.com - 10/05/2021, 20:19 WIB
Dian Ihsan

Penulis

KOMPAS.com - Guru Besar IPB University dari Fakultas Peternakan, Prof. Ronny Rachman Noor menyebut Indonesia berada di pusaran perdagangan satwa liar dunia.

Menurut dia, hasil penelitian menunjukkan Indonesia tercatat sebagai salah satu eksportir produk satwa liar terbesar dunia bersama dengan Jamaica dan Honduras.

Baca juga: Kiat Sukses 4 Guru Besar IPB

"Sedangkan Amerika, Perancis dan Italia tercatat sebagai negara importir produk satwa liar terbesar dunia," kata dia melansir laman IPB, Senin (10/5/2021).

Tidak hanya itu, dia menyebut perdagangan satwa liar juga diduga merupakan penyebab utama kelangkaan dan kepunahan spesies.

Diduga juga menjadi salah satu jalur penularan dan penyebaran penyakit ke berbagai belahan dunia.

Dari beberapa data, dia mengungkap hasil studi yang diterbitkan di jurnal Science, memperlihatkan pusat perdagangan satwa liar, seperti burung, mamalia dan amfibi terjadi di wilayah pegunungan Andes dan hutan hujan Amazon, sub-Sahara Afrika, Asia Tenggara dan Australia.

Hasil penelitian itu juga mengidentifikasikan bahwa di masa mendatang, ada sekitar 3.000 spesies lain yang tampaknya akan diperdagangkan terutama satwa liar yang memiliki bulu yang cerah atau tanduk yang eksotis.

Hasil penelitian Science Advances, lanjut dia, menunjukkan perdagangan satwa liar sangat besar.

Sebagai gambaran dari tahun 2006 hingga 2015 telah diperdagangkan sebanyak 1,3 juta hewan dan tumbuhan hidup, 1,5 juta kulit, dan 2.000 ton daging satwa liar diekspor secara legal dari Afrika ke Asia.

"Jadi dapat kita bayangkan jika data perdagangan satwa liar digabungkan maka skala perdagangan satwa liar dunia ini sangatlah besar," ungkap dia.

Dia menegaskan, semakin besarnya jurang kemiskinan antara negara kaya dan miskin menjadi pemicu terjadinya perdagangan satwa liar ilegal antar negara yang semakin marak.

Sebagian besar aliran perdagangan satwa liar ini berasal dari negara miskin yang memasok satwa liar ke negara kaya.

Perdagangan satwa liar baik secara legal maupun ilegal merupakan lingkaran setan yang tidak pernah berujung karena ada satu pihak yang membutuhkan dan ada pihak lain dengan berbagai alasan, utamanya alasan ekonomi, melakukan perdagangan satwa liar.

Baca juga: Bagi yang Suka Berutang, Ini 9 Tips Menguranginya ala Pakar IPB

Dugaan virus Covid-19 berasal dari pasar basah perdagangan satwa liar untuk konsumsi di Wuhan, Tiongkok menunjukkan perdagangan satwa liar tidak saja berdampak pada kelangkaan dan kepunahan.

Tapi, bisa bersifat fatal dengan merebaknya penyakit baru yang belum pernah ada sebelumnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com