Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Staf Khusus Presiden: Perempuan Rentan Alami Bullying

Kompas.com - 09/03/2021, 06:46 WIB
Dian Ihsan

Penulis

KOMPAS.com - Staf Khusus Presiden Angkie Yudistia mengaku salah satu isu besar dalam dunia pendidikan adalah perundungan (bullying) yang rentan dialami perempuan.

Begitu juga yang pernah dialaminya di masa sekolah.

Baca juga: Pakar UGM: Perempuan Sudah Banyak Jadi Inspirasi di Dunia

Maka dari itu, dia menyatakan, peran keluarga amat besar dalam membantunya mengatasi perundungan.

"Sejak kecil, saya menerima stigma karena menyandang disabilitas. Tetapi saya beruntung tumbuh dalam lingkungan keluarga suportif," ungkap dia melansir laman Kemendikbud, Selasa (9/2/2021).

Angkie mengatakan, dirinya diajarkan terus meningkatkan kemampuan diri dengan sekolah setinggi mungkin dan tidak membalas bullying dengan emosi.

Senada dengan Angkie, Inspektur Jenderal Kemendikbud, Chatarina Girsang menyebutkan, anak-anak harus didorong agar menjadi berani dengan diberikan afirmasi terhadap karakter positif dan membangun kepercayaan diri.

Chatarina sering menyanjung anaknya dengan perkataan yang positif, seperti anak yang cantik, anak yang ganteng, dan anak yang pintar.

Menurut dia, perkataan itu bukan sekedar pujian, tetapi akan membangun kepercayaan diri anak.

"Jadi mereka bukanlah seperti yang mereka pikirkan ketika mereka tidak percaya diri," turtur Chatarina.

Baca juga: Kemendikbud: Mahasiswa Juga Peroleh Vaksinasi Covid-19

Demi menghadapi bullying, dia selalu mengajarkan anaknya agar selalu tidak takut ketika berada di posisi yang tidak nyaman.

"Jadi yang saya ajarkan, kita harus berani menyampaikan," jelas Chatarina.

Ibu Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Franka Makarim memiliki kejadian yang sama. Jika dirinya pernah mengalami bullying.

Efek jangka panjang

Dia menilai bullying memiliki punya efek jangka panjang.

Beruntung, saat itu belum ada yang namanya cyber-bullying (perundungan dunia maya) yang kini marak terjadi di antara siswa atau siswi di sekolah.

Baginya, kata Franka, nilai di dalam keluarga itu yang dapat membantu menghadapi bullying yang terjadi di dunia luar.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com