Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mahasiswa UNY Inovasi Pakan Lele Alami dari Bahan Ini

Kompas.com - 22/01/2021, 08:09 WIB
Albertus Adit

Penulis

KOMPAS.com - Salah satu jenis usaha yang dikembangkan masyarakat ialah budidaya ikan lele. Tentu karena ikan lele juga banyak dikonsumsi oleh banyak orang.

Namun, umumnya pembudidaya lele masih bergantung pada pakan buatan pabrik berupa pelet yang dijual di pasaran. Pakan lele yang dibuat harus memiliki kandungan protein yang cukup agar dapat dimanfaatkan maksimal oleh tubuh ikan.

Akan tetapi, harga jual pelet ikan di pasaran masih cukup mahal. Hal ini yang akan membuat laba yang dihasilkan sedikit.

Bagi usaha budidaya lele pakan merupakan biaya terbesar yaitu sekitar 70 persen. Keadaan ini memaksa pembudidaya untuk memanfaatkan sumber pakan lain untuk memenuhi kebutuhan hidup ikan.

Baca juga: Mahasiswa UNY Gagas Sosis Tempe Jamur Tiram yang Kaya Serat

Terkait hal itu, mahasiswa Prodi Pendidikan IPA Fakultas MIPA UNY melakukan penelitian pada pakan lele dengan bahan alami.

Bahan alami berprotein tinggi

Melansir laman UNY, Jumat (22/1/2021), mahasiswa UNY itu ialah Dinda Restu Nabila, Siska Yulianti, dan Faridatul Liana. Mereka meneliti pakan lele yang terbuat dari keong sawah dan enceng gondok.

Menurut Dinda, eceng gondok (Eichhornia crassipes) dan keong sawah (Pila ampullacea) memiliki kandungan protein tinggi yang dapat dimanfaatkan sebagai pakan ikan alami.

"Tanaman eceng gondok mengandung bahan organik yang memiliki kandungan protein yang cukup tinggi yaitu 11,2 persen, sedangkan kandungan protein keong sawah 15 persen" ujarnya.

Dijelaskan, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui cara pembuatan pakan lele alami dari campuran keong sawah dan enceng gondok menjadi pelet.

Dan untuk mengetahui efektivitas pemberian pakan ikan lele berkadar protein paling banyak dari campuran keong sawah dan enceng gondok terhadap pertumbuhan ikan lele (Clarias sp).

Siska mengungkapkan, bahan yang digunakan dalam pembuatan pakan lele alami tersebut ialah:

  • keong sawah
  • enceng gondok
  • dedak
  • tepung jagung
  • tepung pati
  • selenium
  • batu didih
  • H2SO4 0,1 N
  • NaOH 40 persen

Penelitian menunjukkan bahwa pemberian pelet enceng gondok dan keong sawah pada lele mengalami hasil yang baik.

Pada mulanya benih berumur 1 minggu dengan panjang 0,13 meter dan berat 0,15 kg, setelah 1 bulan pemberian pelet panjang lele bertambah 0,03 meter dan berat bertambah 0,04 kg.

Setelah 2 bulan panjangnya menjadi 0,28 meter dan berat 0,39 kg. Berdasarkan pertumbuhan ikan lele, ikan tumbuh dan berkembang dengan baik setelah beradaptasi dengan lingkungan selama seminggu.

Pelet yang mereka buat tidak mengandung bahan kimia pabrik yang dapat mengurangi kadar protein yang terkandung di dalam ikan lele.

Selain itu bahan yang digunakan banyak terdapat di lingkungan sekitar sehingga mudah untuk mencarinya.

Baca juga: Mahasiswa UIN Jakarta Terdampak Covid-19? Yuk Daftar Beasiswa Ini

Adapun komposisi perbandingan pelet alternatif yang disarankan berdasarkan penelitian ini yaitu perbandingan enceng gondok banding keong sawah sebesar 2:1. Dengan komposisi bahan enceng gondok 150 gram dan daging keong 75 gram.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com