KOMPAS.com - Guru Besar Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan UGM, Moh. Hakimi menerangkan perbedaan antara efikasi dan efektivitas vaksin.
Efikasi atau daya guna, kata dia, adalah hasil yang didapat dalam pengujian pada kondisi yang ideal, di mana semua faktor dikendalikan.
Baca juga: Sudah Vaksin, Epidemiolog UGM: Risiko Rendah Terkena Covid-19 Parah
Sementara efektivitas dilihat dari penerapan vaksin dalam kondisi nyata, ketika program vaksinasi diterapkan kepada masyarakat.
Sehingga angka efektivitas vaksin akan lebih rendah dari efikasinya.
"Dalam uji klinis tentang vaksin dosisnya tepat, penyimpanan terjamin, dan ketaatan pasien juga terjaga sehingga kondisinya ideal," ungkap dia melansir laman UGM, Kamis (21/1/2021).
Bila sudah menjadi program, bilang dia, ceritanya bisa lain.
Sebagai contoh, bila vaksin sudah dibawa ke Puskesmas dengan cara pemberian tidak standar, maka manfaatnya akan berkurang.
Lanjut dia menyatakan, efikasi dapat dihitung dari angka kejadian kelompok yang tidak diberi vaksin, lalu dikurangi angka kejadian kelompok yang diberi vaksin, dan dibagi angka kejadian yang tidak diberi vaksin.
"Jadi, yang tidak diberi vaksin itu sebagai pembanding, sebagai refference category," tegas dia.
Baca juga: Penggunaan Masker 95 Persen, Pakar Unpad: Angka Covid-19 Bisa Turun
Dia menegaskan, seseorang dilibatkan dalam kegiatan promosi kesehatan dipengaruhi beberapa persepsi.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan