Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Perbedaan Efikasi dan Efektivitas Vaksin dari Pakar UGM

Kompas.com - 21/01/2021, 18:47 WIB
Dian Ihsan

Penulis

KOMPAS.com - Guru Besar Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan UGM, Moh. Hakimi menerangkan perbedaan antara efikasi dan efektivitas vaksin.

Efikasi atau daya guna, kata dia, adalah hasil yang didapat dalam pengujian pada kondisi yang ideal, di mana semua faktor dikendalikan.

Baca juga: Sudah Vaksin, Epidemiolog UGM: Risiko Rendah Terkena Covid-19 Parah

Sementara efektivitas dilihat dari penerapan vaksin dalam kondisi nyata, ketika program vaksinasi diterapkan kepada masyarakat.

Sehingga angka efektivitas vaksin akan lebih rendah dari efikasinya.

"Dalam uji klinis tentang vaksin dosisnya tepat, penyimpanan terjamin, dan ketaatan pasien juga terjaga sehingga kondisinya ideal," ungkap dia melansir laman UGM, Kamis (21/1/2021).

Bila sudah menjadi program, bilang dia, ceritanya bisa lain.

Sebagai contoh, bila vaksin sudah dibawa ke Puskesmas dengan cara pemberian tidak standar, maka manfaatnya akan berkurang.

Lanjut dia menyatakan, efikasi dapat dihitung dari angka kejadian kelompok yang tidak diberi vaksin, lalu dikurangi angka kejadian kelompok yang diberi vaksin, dan dibagi angka kejadian yang tidak diberi vaksin.

"Jadi, yang tidak diberi vaksin itu sebagai pembanding, sebagai refference category," tegas dia.

Baca juga: Penggunaan Masker 95 Persen, Pakar Unpad: Angka Covid-19 Bisa Turun

Dia menegaskan, seseorang dilibatkan dalam kegiatan promosi kesehatan dipengaruhi beberapa persepsi.

Yakni, persepsi keseriusan masalah yang dihadapi, persepsi kerentanan, persepsi manfaat dan hambatan, dan persepsi ancaman.

Kemudian dipengaruhi juga oleh modiying variable, seperti kelas sosial, gender, dan usia, serta karakteristik psikologis.

Pemerintah harus jelaskan manfaat vaksin

Berkaitan dengan program vaksinasi, seharusnya pemerintah menjelaskan keseriusan dari Covid-19 dan dampaknya.

Lalu, pemerintah juga harus menjelaskan terkait manfaat apa yang didapatkan setelah vaksinasi.

"Orang akan mau divaksin kalau dia bisa melihat bahwa manfaatnya itu besar,” kata Hakimi.

Dia menjelaskan, saat ini banyak beredar informasi palsu (hoaks), jika tidak disikapi secara hati-hati dapat mempengaruhi persepsi masyarakat.

Baca juga: Pakar Unpad: Masyarakat Masih Banyak Abai Protokol Kesehatan Covid-19

Untuk itu, perlu segera dikoreksi, agar tidak ada informasi yang salah terkait program vaksin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com