Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Belajar Tatap Muka, Kemenag: Pesantren Patuhi Protokol Kesehatan

Kompas.com - 13/10/2020, 16:46 WIB
Dian Ihsan,
Yohanes Enggar Harususilo

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kementerian Agama (Kemenag) bersama Komisi VIII DPR memberi perhatian khusus terhadap lembaga pendidikan agama yang melakukan pembelajaran tatap muka, salah satunya di lingkungan pondok Pesantren (Ponpes).

Pertimbangan ini menjadi penting menginat di ponpes banyak santri menginap dan beraktivitas dalam satu lingkungan.

Untuk itu, Kemenag bersama Komisi VIII DPR melakukan peninjauan langsung ke salah satu Ponpes bernama Riyadussholihiin, Pandeglang, Banten.

Mereka yang hadir dalam peninjauan tersebut adalah Ketua Komisi VIII DPR Yandri Susanto, Direktur Jenderal Pendis Muhammad Ali Ramdhani, dan Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Waryono.

Turut hadir Wakil Ketua Komisi VIII DPR Tb. Ace Hasan Syadzily dan Moekhlas Siddik beserta anggota Komisi VIII lainnya, Direktur Pendidikan Tinggi Islam Suyitno, Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah Agus Salim, serta Kabag TU Kanwil Kemenag Provinsi Banten Mahfudin.

Baca juga: Karantina Mandiri Cegah Covid-19 di Kluster Pesantren dan Asrama

Saat meninjau bersama DPR, Waryono mengaku, Pesantren Riyadussholihiin benar-benar menjalankan protokol kesehatan yang telah ditetapkan oleh pemerintah.

"Di dalam ruang kelas mereka sudah menerapkan physical distancing. Mereka belajar di dalam kelas dengan sistem shift. Jadi, walaupun satu kelas, mereka masuknya tidak sama," kata Waryono dalam keterangan resminya, melansir laman Kemenag, Selasa (13/10/2020).

Begitu juga, kata Waryono, ruangannya tidurnya menggunakan sistem jaga jarak. Jadi, tidak perlu dikhawatirkan bila mengacu pada protokol kesehatan.

Tak hanya itu, bilang dia, pesantren pun memiliki dokter jaga yang selalu siaga selama 24 jam untuk melakukan pemeriksaan kesehatan kepada para santri maupun pengajar.

"Bagi yang belum memiliki fasilitas dokter jaga, mungkin dapat bekerjasama dengan puskesmas atau gugus tugas Covid-19 setempat," jelas dia.

Fokus tangani Covid-19

Yandri Susanto menyatakan, anggota dewan fokus pada sekolah yang telah menjalankan pembelajaran jarak jauh. Untuk itu, dia bersama Kemenag memantau langsung kondisi pembelajaran di Pesantren Riyadussholihiin.

"Kami hadir disini ingin melihat secara langsung, apakah benar proses pembelajaran itu memenuhi protokol kesehatan, apakah benar pesantren ini ikut aturan main selama pandemi, karena bagian dari tugas kita yaitu pengawasan," ucap dia.

Yandri tidak ingin melihat pesantren menjadi klaster baru dalam menyebarkan virus Covid-19. Dia juga berharap, agar seluruh pihak yang berwenang di pesantren untuk selalu konsen dan aktif dalam menangani Covid-19.

Baca juga: 20 Pondok Pesantren Terkena Wabah Covid-19

"Tidak hanya terhadap pondok pesantren ini, tetapi juga seluruh pondok pesantren yang ada di Pandeglang," tutur Yandri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com