Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

I-4 Diaspora: Belajar Keberhasilan "Zero Cases" dari Normal Baru Brunei Darussalam

Kompas.com - 04/06/2020, 16:00 WIB
Yohanes Enggar Harususilo

Penulis

Oleh: Wahyu Caesarendra, ST., M. Eng., Ph.D.

KOMPAS.com - Brunei Darussalam mencatat kasus pertama Covid-19 terjadi pada tanggal 10 Maret 2020. Hingga saat ini per tanggal 4 Juni 2020, data kasus Covid-19 di Brunei Darussalam adalah: 141 kasus positif (total), 138 sudah sembuh, 2 meninggal dunia, dan 1 masih dalam perawatan (sumber: http://moh.gov.bn/Pages/Home.aspx).

Per tanggal 4 Juni 2020, tercatat sudah tidak ada kasus baru Covid-19 (zero case). Catatan ini sekaligus menunjukkan sudah lebih dari 28 hari berturut-turut zero case Covid-19 di Brunei Darussalam.

Karena progress dari pandemi Covid-19 di Brunei Darusalam sudah memiliki grafik landai, maka per tanggal 2 Juni 2020 Brunei Darussalam mulai membuka akses "new normal" secara bertahap.

Kunci keberhasilan: kedisplinan

Restoran sudah mulai diperbolehkan makan di tempat (dine-in) yang sebelumnya hanya diperbolehkan dibawa pulang (take-away) dan pesan antar (delivery).  

Demikian pula fasilitas olah raga seperti gym dan fitness center, stadion dan kolam renang, toko-toko dan pasar juga sudah mulai dibuka dengan dibatasi jumlah pengguna yaitu kira-kira 30 persen dari penggunaan normal.

Baca juga: Mencermati Pemanfaatan Teknologi Digital di Era Normal Baru

Masjid juga sudah boleh digunakan tetapi hanya untuk melakukan ibadah sholat jumat.

Sekolah juga mulai dibuka secara bertahap, di mana saat ini hanya senior school students atau untuk kelas 6-12 yang diperbolehkan untuk kembali ke sekolah.

Pembukaan akses secara bertahap diatas adalah merupakan akumulasi dari beberapa program yang efektif dijalankan oleh Pemerintah Brunei Darussalam bersama dengan warga negara.

Salah satu kunci keberhasilan juga didukung tingkat kedisiplinan yang tinggi masyarakat dalam menjalankan anjuran-anjuran dari Kementrian Kesehatan Brunei Darussalam.

Dukungan teknologi dan aplikasi

Aplikasi BruHealthDOK. INSTAGRAM/BORNEO BULLETIN Aplikasi BruHealth

Selain itu ada beberapa teknologi yang diaplikasikan untuk membantu mengawal penyebaran Covid-19.

Saya akan memberikan 2 contoh saja dari beberapa teknologi yang diaplikasikan di Negara Brunei Darussalam antara lain adalah: 

1. Smart Helmet

Smart helmet ini memiliki teknologi image processing bertujuan untuk mendeteksi suhu badan.

Walaupun sudah ada initial temperature screening saat memasuki fasilitas publik, smart helmet ini juga digunakan orang tertentu untuk mendeteksi orang yang memiliki suhu di atas suhu badan yang diijinkan untuk keluar rumah.

Baca juga: Normal Baru dan Transformasi Abnormalitas

Pengguna helm pintar ini biasa ditempatkan di mall-mall atau di pusat perbelanjaan. Helm pintar memiliki sensor infra merah dan bisa terhubung dengan jam pintar.

Keunggulan dibanding dengan individual temperature screening yaitu smart helmet dapat mendeteksi suhu badan banyak orang dalam satu waktu screening sehingga cocok untuk aplikasi mass screening

2. Aplikasi "BruHealth"

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com