KOMPAS.com - Risiko tertularnya para tenaga medis saat merawat pasien Covid-19 selama masa isolasi menjadi alasan akademisi Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) untuk menciptakan robot yang dapat melayani pasien.
Salah satu tim dosen peneliti Muhtadin ST., MT., menjelaskan bahwa hingga saat ini sudah ada puluhan tenaga medis di Indonesia yang tertular penyakit Covid-19 dari pasien dan beberapa di antaranya meninggal dunia.
Sebagai salah satu langkah menghadirkan solusi, ITS bekerja sama dengan Rumah Sakit Universitas Airlangga (RSUA) kini tengah mengembangkan robot pelayan pasien Covid-19.
“ITS sendiri sudah dikenal dengan kemampuannya untuk mengembangkan teknologi robot, jadi kita bekerja sama dengan Unair untuk mengembangkan teknologi ini,” tutur dosen Teknik Komputer dalam keterangan di laman resmi ITS, Rabu (1/4/2020).
Baca juga: Pakar UGM Prediksi Optimis Penyebaran Covid-19 Berakhir 29 Mei 2020
Robot yang sedang dikembangkan ini, lanjutnya, akan dioperasikan oleh tenaga medis dari jarak jauh untuk melakukan berbagai tugas seperti mengantarkan makanan, pakaian, serta peralatan lain yang dibutuhkan pasien.
“Selain itu, bisa juga digunakan untuk mengecek kondisi visual menggunakan kamera yang dipasang di robot, dan juga untuk berkomunikasi dengan pasien menggunakan fitur audio yang ada,” papar Muhtadin.
Hingga saat ini, lanjutnya, sudah ada satu robot yang merupakan modifikasi dari robot yang pernah dibuat oleh ITS dan sudah memasuki tahap uji coba. Beberapa robot yang lain masih dalam proses pembuatan mekanik dan elektroniknya.
Setelah robot sudah bisa beroperasi dengan lancar, ITS berencana untuk mengembangkan robot yang bisa beroperasi tanpa perlu operator.
Baca juga: Mahasiswa Unpad Berhasil Lulus Ujian Skripsi Online, Seperti Apa?
“Setelah kebutuhan yang mendesak ini terpenuhi, akan dibuat robot yang bisa otomatis melayani pasien,” tandasnya.
Hanya saja, kurangnya dukungan finansial serta tutupnya toko-toko mekanik dan elektronik akibat dari physical dan social distancing, menyebabkan pembuatan robot ini penuh tantangan.
“Mahasiswa yang pulang ke kampung, dan tidak berani ke kampus karena adanya lockdown ITS juga membuat kami kekurangan sumber daya manusia,” sambungnya.
Baca juga: Bisakah Jenazah Pasien Covid-19 Tularkan Virus? Ini Kata Pakar UGM
Dari ITS sendiri, dosen dari berbagai departemen bekerja sama untuk mengembangkan robot ini. Beberapa di antaranya dari Departemen Teknik Elektro, Departemen Teknik Komputer, dan Departemen Desain Komunikasi Visual.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.