KOMPAS.com - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Nadiem Makarim menyebutkan, program Organisasi Penggerak adalah program yang akan terus berjalan meski menteri dan kebijakan berganti ke depannya.
Menurutnya, Organisasi Penggerak dengan dukungan dari pemerintah saat ini akan terus berjalan meski menteri dan kebijakan berganti.
"Organisasi Penggerak inilah yang akan berada walaupun nanti misalnya ganti menteri, ganti kebijakan. Organisasi Penggerak ini akan terus bergerak. Inilah adalah jawaban kami untuk banyaknya kritik 'kalau program berhenti, bagaimana?' inilah pentingnya punya civil society," kata Nadiem dalam siaran Youtube Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud).
Menurutnya, program-program peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia biasanya didorong oleh pemerintah. Pada saat program atau kebijakan pemerintah berubah, momentum program itu akan turun.
"Dan pada saat pendanaannya misalnya selesai karena pemerintahnya selesai, programnya pun tak berkelanjutan. dan selama program itu terjadi, terjadi banyak sekali pergeseran guru dan kepala sekolah yang sebenarnya tak bisa terjadi kalau kita ingin meningkatkan kemampuan Sekolah Penggerak itu. Komunitas pun tak banyak dilibatkan," ujar Nadiem.
Baca juga: Apa itu Organisasi Penggerak? Ini Penjelasan Nadiem Makarim...
Nadiem menyebutkan, Organisasi Penggerak memiliki peran yang penting dalam peningkatan kualitas pendidikan. Kemendikbud, lanjutnya, akan membantu pendanaan untuk Organisasi Penggerak dengan menerapkan seleksi yang transparan dan fair.
"Ke depannya, mereka bisa mendapatkan dana dari berbagai macam instansi bukan hanya pemerintahan. Jadi dari segi sustainability daripada pendanaan akan jauh lebih efektif dan akan terus berjalan walaupun ganti menteri, ganti kebijakan," ujarnya.