Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Ayu Diahastuti
Penulis di Kompasiana

Kompasiana sendiri merupakan platform opini yang berdiri sejak tahun 2008. Siapapun bisa membuat dan menayangkan kontennya di Kompasiana.

Otak Kanan untuk Sains dan Otak Kiri untuk Seni, Mitos atau Fakta?

Kompas.com - 05/06/2022, 11:14 WIB
Kompasianer Ayu Diahastuti,
Farid Assifa

Tim Redaksi

Konten ini merupakan kerja sama dengan Kompasiana, setiap artikel menjadi tanggung jawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.com

Konten ini merupakan opini/laporan buatan blogger dan telah tayang di Kompasiana.com dengan judul "Memori Manusia: Ternyata Ada Fakta dalam Mitos Otak Kiri dan Otak Kanan"

KOMPAS.com - Sebagian masyarakat menganggap bahwa otak kanan dan otak kiri bekerja secara terpisah.

Lalu muncul pemahaman bahwa mereka yang berprofesi dalam bidang sains selalu menggunakan otak kanan. Sedangkan mereka yang berkarya dalam bidang kesenian menanggalkan fungsi otak kiri. 

Lalu pada para desainer baju, otak bagian kiri sajalah yang harus dioptimalkan kinerjanya. Apakah benar demikian? 

Awal pemisahan kinerja otak kiri dan kanan

Masifnya informasi yang simpang siur seringkali membuat kita salah dalam memahami kinerja otak kanan dan kiri. 

Beratus tahun lamanya, kita memercayai pemahaman bahwa otak kita yang sebelah kanan dan kiri bekerja secara terpisah. Dengan fungsi yang berbeda, bagian-bagian tersebut bekerja tidak saling mendukung. 

Baca juga: Stikes Panti Kosala: Begini Cara Melatih Otak Kanan dan Kiri Anak

Pada periode tahun 1860 hingga tahun 1870-an para ahli bedah saraf menemukan adanya aktivitas tertentu pada bagian otak sebelah kanan. 

Dua penemuan penting tersebut adalah penemuan area broca dan area wernicke. Yaitu dua bagian otak yang terletak pada sebelah kanan, yang mengatur kemampuan kita dalam berbahasa secara verbal. 

Kemudian pada tahun 1970-an Roger W Sperry, seorang ahli neuropsikologi, memunculkan fakta baru. Ia meneliti seorang pasien penderita epilepsi yang korpus kalossumnya terbelah menjadi dua bagian. 

Lewat studinya tersebut, Sperry menemukan fakta bahwa dua bagian otak kita, yaitu otak kanan dan otak kiri mempunyai dua fungsi yang berbeda.

Lalu dengan dasar penemuan tersebut timbul pemahaman mengenai pemisahan kerja fungsi otak kanan dan kiri. 

Penelitian yang dilakukan oleh Sperry atas pasien epilepsi yang dipotong bagian korpus kalosumnya tersebut memunculkan fakta bahwa kemampuan bahasa dan logika manusia cenderung dikendalikan oleh otak kiri.

Sedangkan kemampuan menangkap pola dan visual cenderung dikendalikan oleh otak kanan. 

Dominasi tugas untuk memahami segala sesuatu yang rumit merupakan fungsi dari otak sebelah kiri. Sedangkan untuk menangkap dan memvisualisasikan gambar merupakan tugas otak kanan. 

Apakah itu hoaks atau fakta? Kalau memang Teori Otak Kiri dan Kanan itu adalah mitos, lalu bagaimana faktanya? 

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com