Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyebab Orang Suka Nonton Film Horor Menurut Sains

Kompas.com - 28/05/2022, 17:15 WIB
Muhamad Syahrial

Penulis

"Lagi pula, dalam kehidupan nyata, kita mungkin tidak memiliki kesempatan untuk mengenal Hannibal Lecter (karakter dalam film horor) atau berkeliaran di jalanan The Purge (judul film horor)," imbuhnya.

Baca juga: “KKN di Desa Penari” Tembus 4,5 Juta Penonton, Ini Deretan Film Terlaris di Indonesia Sepanjang Masa

Sementara itu, penelitian menunjukkan bahwa kita harus memiliki "kerangka pelindung" psikologis, untuk dapat memperoleh kesenangan dari rasa takut selama menonton horor, di antaranya:

1. Percaya bahwa kita aman secara fisik

Meskipun entitas jahat dalam film mungkin melakukan tindakan mengerikan, kesenangan dapat diperoleh selama memercayai bahwa entitas tersebut keberadaannya jauh dari kita, sehingga tidak dapat membahayakan maupun mencelakakan.

Akan tetapi, jika mulai percaya bahwa entitas jahat mampu keluar dari layar dan menyakiti, pengalaman menonton film horor pun tidak lagi menyenangkan.

2. Membedakan hal nyata dan tidak nyata

Ketika melihat seorang pembunuh mengejar korban yang berlumuran darah dalam sebuah film, kita dapat mengaktifkan detasemen psikologis dengan mengingatkan bahwa mereka hanyalah aktor.

Yakinkan diri sendiri, setiap adegan yang terjadi dalam film adalah akting dan bukan kenyataan.

Baca juga: Diskusi Film Muhammad Rasulullah, Sinema Iran untuk Islam Damai

3. Mengendalikan diri

Menurut Yang dan Zhang, manusia mampu mengendalikan diri ketika menghadapi kondisi yang dianggap membahayakan.

Ketika merasa ketakutan, seseorang dapat berlari dan menjauhi sumber yang membahayakan itu.

Sebuah studi menemukan bahwa ketiadaan "kerangka pelindung" psikologis bisa membuat seseorang lebih memilih untuk tidak membaca ataupun menonton hal-hal menyeramkan.

Selain itu, beberapa penelitian juga menyebut bahwa mereka yang memiliki sifat selalu ingin mendapatkan pengalaman baru, merupakan orang yang paling sering mengonsumsi tayangan film horor.

Sedangkan orang dengan rasa empati rendah cenderung menyukai film sejenis ini dibandingkan dengan orang dengan empati yang lebih tinggi.

Pasalnya, mereka merasa lebih negatif jika melihat situasi yang dialami orang lain, seperti adegan penyiksaan atau pembunuhan dalam film.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com