Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyebab Orang Suka Nonton Film Horor Menurut Sains

Kompas.com - 28/05/2022, 17:15 WIB
Muhamad Syahrial

Penulis

KOMPAS.com - Film horor selalu diminati banyak orang, bukan hanya di Indonesia tapi juga di negara-negara lain di dunia.

Padahal, menonton film horor bisa menyebabkan rasa takut, baik saat maupun sesudah menonton.

Kesuksesan film horor kembali terjadi di Indonesia. Film KKN di Desa Penari berhasil meraup lebih dari 7 juta penonton sejak tayang di bioskop pada 30 April 2022.

Film horor yang diangkat dari utas Twitter ini bahkan sukses menjadi film Indonesia terlaris sepanjang masa.

Bukan hanya film, video horor yang menampilkan penampakan makhluk halus pun kerap ditonton banyak orang meski menimbulkan rasa takut.

Baca juga: Dibalik Film KKN di Desa Penari: Terlaris Sepanjang Masa, Bayaran Figuran hingga Warga Jual Rumah Lokasi Syuting

Dilansir dari laman Harvard Business Review melalui KOMPAS.com, rasa takut yang dirasakan manusia bukanlah emosi positif. Meski begitu, banyak orang yang justru merasa tertarik dan ketagihan untuk menonton film horor.

Penyebab orang suka nonton film horor

Sebagaimana diberitakan KOMPAS.com pada Kamis (19/5/2022), salah satu alasan banyak orang menonton film horor adalah untuk mendapatkan rangsangan.

Hal itu disampaikan oleh associate professor di Johns Hopkins Carey Business School, Johns Hopkins University Haiyang Yang, dan assistant professor di Nanyang Business School, Nanyang Technological University Kuangjie Zhang.

Menurut para peneliti, film horor akan merangsang mental maupun fisik dalam dua bentuk, yakni negatif dan positif.

Rangsangan negatif dapat berupa ketakutan atau kecemasan, sebaliknya rangsangan positif dapat berbentuk kegembiraan.

Baca juga: Dampak Buruk FIlm Horor bagi Anak, Gangguan Tidur hingga Kecemasan

Para peneliti itu mengatakan, menonton video horor dapat mengaktifkan kedua jenis rangsangan tersebut sekaligus, yakni peningkatan rasa senang di saat kondisi menakutkan.

"Biokimia di dalam tubuh kita juga berubah saat kita menonton horor. Ketakutan dapat memicu pelepasan adrenalin, menghasilkan sensasi yang meningkat dan energi yang melonjak," ujar kedua peneliti itu.

Alasan lain kenapa orang senang menonton film horor adalah untuk mendapatkan pengalaman baru.

Mengunjungi rumah hantu yang terkenal seram, juga dianggap sebagai pencapaian dan pengalaman baru.

"Horor dapat membantu kita (secara aman) memuaskan rasa ingin tahu kita tentang sisi gelap jiwa manusia," kata Yang dan Zhang.

"Lagi pula, dalam kehidupan nyata, kita mungkin tidak memiliki kesempatan untuk mengenal Hannibal Lecter (karakter dalam film horor) atau berkeliaran di jalanan The Purge (judul film horor)," imbuhnya.

Baca juga: “KKN di Desa Penari” Tembus 4,5 Juta Penonton, Ini Deretan Film Terlaris di Indonesia Sepanjang Masa

Sementara itu, penelitian menunjukkan bahwa kita harus memiliki "kerangka pelindung" psikologis, untuk dapat memperoleh kesenangan dari rasa takut selama menonton horor, di antaranya:

1. Percaya bahwa kita aman secara fisik

Meskipun entitas jahat dalam film mungkin melakukan tindakan mengerikan, kesenangan dapat diperoleh selama memercayai bahwa entitas tersebut keberadaannya jauh dari kita, sehingga tidak dapat membahayakan maupun mencelakakan.

Akan tetapi, jika mulai percaya bahwa entitas jahat mampu keluar dari layar dan menyakiti, pengalaman menonton film horor pun tidak lagi menyenangkan.

2. Membedakan hal nyata dan tidak nyata

Ketika melihat seorang pembunuh mengejar korban yang berlumuran darah dalam sebuah film, kita dapat mengaktifkan detasemen psikologis dengan mengingatkan bahwa mereka hanyalah aktor.

Yakinkan diri sendiri, setiap adegan yang terjadi dalam film adalah akting dan bukan kenyataan.

Baca juga: Diskusi Film Muhammad Rasulullah, Sinema Iran untuk Islam Damai

3. Mengendalikan diri

Menurut Yang dan Zhang, manusia mampu mengendalikan diri ketika menghadapi kondisi yang dianggap membahayakan.

Ketika merasa ketakutan, seseorang dapat berlari dan menjauhi sumber yang membahayakan itu.

Sebuah studi menemukan bahwa ketiadaan "kerangka pelindung" psikologis bisa membuat seseorang lebih memilih untuk tidak membaca ataupun menonton hal-hal menyeramkan.

Selain itu, beberapa penelitian juga menyebut bahwa mereka yang memiliki sifat selalu ingin mendapatkan pengalaman baru, merupakan orang yang paling sering mengonsumsi tayangan film horor.

Sedangkan orang dengan rasa empati rendah cenderung menyukai film sejenis ini dibandingkan dengan orang dengan empati yang lebih tinggi.

Pasalnya, mereka merasa lebih negatif jika melihat situasi yang dialami orang lain, seperti adegan penyiksaan atau pembunuhan dalam film.

Menariknya, survei membuktikan orang berusia muda juga lebih tertarik pada genre menakutkan ini.

"Kami menemukan bahwa preferensi untuk mengonsumsi horor mungkin berbeda di seluruh tahap perkembangan ekonomi. Kami menemukan individu dari negara-negara dengan PDB per kapita yang lebih tinggi banyak menonton film horor," kata peneliti.

Kedua peneliti itu menambahkan, mengartikan pola yang terjadi karena ekonomi yang rendah dapat menurunkan "kerangka pelindung" psikologis untuk menikmati film horor.

(Penulis: Zintan Prihatini | Editor: Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas)

Sumber: KOMPAS.com

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com