Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

8 Destinasi Wisata di Planet Mars, Tertarik Kunjungi di Masa Depan?

Kompas.com - 28/05/2022, 10:25 WIB
Maulana Ramadhan

Penulis

KOMPAS.com - Kepindahan manusia dari Planet Bumi ke Planet Mars di masa depan menjadi topik hangat yang selalu dibicarakan. Salah satu orang yang kerap melontarkan soal perpindahan manusia dari Planet Bumi ke Planet Mars adalah Elon Musk.

Seperti yang baru-baru ini dilontarkan oleh CEO Tesla sekaligus orang terkaya di dunia itu. Elon Musk mengajak masyarakat Indonesia untuk turut serta pindah dari Planet Bumi ke Planet Mars.

Hal itu ia sampaikan saat ditanya oleh wartawan di tengah perjumpaannya dengan Presiden Joko Widodo di Boca Chica, Amerika Serikat, Sabtu (14/5/2022).

"Seperti yang saya katakan, Indonesia memiliki potensi yang luar biasa dalam berbagai hal. Indonesia memiliki populasi yang besar dan terus tumbuh," kata Elon Musk.

"Ini sangat baik, karena kami membutuhkan banyak orang untuk masa depan dan juga (pindah ke) Mars," imbuhnya.

Baca juga: Saat Elon Musk Ajak Warga Indonesia Pindah ke Planet Mars…

Meski perpindahan manusia dari Bumi ke Mars saat ini masih sebatas angan, bukan tak mungkin di masa depan hal itu benar-benar terjadi. Mars bisa menjadi planet dengan lokasi wisata yang luar biasa di masa depan untuk dijelajahi.

Dilansir dari Space, setidaknya ada delapan lokasi wisata Planet Mars yang bisa dikunjungi di masa mendatang. Apa saja? Berikut daftarnya.

1. Olympus Mons

Mars memiliki gunung tertinggi di seluruh tata surya. Gunung tersebut adalah Olympus Mons. Tingginya mencapai 25 kilometer atau hampir tiga kali tinggi Gunung Everest.

Gunung ini terletak di wilayah vulkanik Tharsis, luasnya hampir sama dengan negara bagian Arizona di Amerika Serikat.

Tak hanya menjadi gunung tertinggi di tata surya, Olympus Mons juga merupakan gunung berapi perisai raksasa yang terbentuk setelah lava perlahan merayap menuruni lerengnya.

Di puncak gunung ini ini terdapat depresi spektakuler dengan lebar sekitar 85 kilometer, dibentuk oleh ruang magma yang kehilangan lava dan runtuh.

Gunung berapi ini mungkin bisa menjadi salah satu destinasi wisata Mars, karena dengan struktur topografinya, Gunung Olympus Mons akan mudah didaki oleh penjelajah masa depan dikarenakan mempunyai kemiringan rata-rata hanya 5 persen.

Olympus Mons merupakan gunung berapi terbesar di Tata Surya.NASA/MOLA Science Team/ O. de Goursac, Adrian Lark Olympus Mons merupakan gunung berapi terbesar di Tata Surya.

2. Pegunungan Tharsis

Wilayah Tharsis memiliki banyak gunung berapi yang tinggi. Tharsis menampung 12 gunung berapi raksasa di zona yang lebarnya kira-kira 4.000 km.

Seperti Olympus Mons, gunung berapi ini cenderung jauh lebih besar daripada yang ada di bumi, mungkin karena Mars mempunyai tarikan gravitasi yang lebih lemah yang memungkinkan gunung berapi tumbuh lebih tinggi.

Gunung berapi ini kemungkinan telah meletus selama dua miliar tahun atau setengah dari sejarah Planet Mars.

3. Valles Marineris

Fenomena alam di Planet Mars bukan hanya soal gunung berapi yang tinggi, tapi juga ngarai. Di planet ini terdapat ngarai terbesar yakni Valles Marineris.

Panjangnya sekitar 1850 mil atau setara dengan 3000 km. Ini hampir empat kali lebih panjang dari Grand Canyon di Amerika Serikat, yang memiliki panjang sekitar 500 mil (800 km).

Ilmuwan menduga pembentukan wilayah Tharsis berkontribusi pada pertumbuhan Valles Marineris. Hal itu karena lava yang bergerak melalui wilayah vulkanik mendorong kerak ke atas, yang memecah kerak menjadi rekahan di daerah lain.

Seiring waktu, patah tulang ini tumbuh menjadi Valles Marineris. Ngarai Planet Merah ini, di masa depan mungkin akan dapat menjadi salah satu destinasi wisata di Mars.

Baca juga: Wisata di Planet Mars, 8 Destinasi Mars Ini Bisa Dikunjungi di Masa Depan

4. Kutub utara dan selatan Mars

Seperti Bumi, Planet Mars juga memiliki dua wilayah es di kutubnya. Namun dua kutub di Planet Mars ini memiliki komposisi yang sedikit berbeda, yakni kutub utara dipelajari dari dekat oleh pendarat Phoenix pada 2008 dan pengamatan kutub selatan yang berasal dari pengorbit.

Menurut NASA, selama musim dingin, suhu di dekat kutub utara dan selatan sangat dingin, sehingga karbon dioksida mengembun dari atmosfer menjadi es di permukaan. Prosesnya terbalik di musim panas, ketika karbon dioksida menyublim kembali ke atmosfer.

Pemandangan dan fenomena alam di kutub planet ini, mungkin dapat menjadi daya tarik wisata di Mars di masa depan.

5. Kawah Gale dan Gunung Sharp (Aeolis Mons)

Kawah Gale pernah menjadi tempat pendaratan penjelajah Curiosity NASA di tahun 2012. Di masa depan, Kawah Gale bisa menjadi salah satu destinasi wisata Planet Mars.

Dalam penjelajahannya, tim Curiosity NASA berhasil mencapai dasar kawah beberapa minggu setelah mendarat. Selain itu, tim juga menemukan bukti adanya air yang lebih luas sepanjang perjalanannya di sepanjang lantai kawah.

Saat ini, Curiosity mencapai puncak gunung berapi terdekat yang disebut Gunung Sharp (Aeolis Mons) dan melihat fitur geologis di setiap stratanya. Salah satu temuan Curiosity NASA yang lebih menarik adalah menemukan molekul organik kompleks di wilayah tersebut, dalam beberapa kesempatan.

Hasil penelitian tahun 2018 mengumumkan bahwa bahan organik ini ditemukan di dalam batuan berusia 3,5 miliar tahun.

Bersamaan dengan hasil organik, peneliti mengumumkan rover juga menemukan konsentrasi metana.

Metana adalah elemen yang dapat diproduksi oleh mikroba, serta fenomena geologis, sehingga belum jelas apakah ini merupakan tanda kehidupan atau bukan.

Potret Mars yang diambil penjelajah Curiosity NASA yang menunjukkan lanskap formasi batu pasir Stimson di kawah Gale. Curiosity mengebor lubang di sini dan mengumpulkan sampel mengandung karbon purba.NASA Potret Mars yang diambil penjelajah Curiosity NASA yang menunjukkan lanskap formasi batu pasir Stimson di kawah Gale. Curiosity mengebor lubang di sini dan mengumpulkan sampel mengandung karbon purba.

6. Medusa Fossae

Medusae Fossae adalah salah satu lokasi paling aneh di Planet Mars, dengan beberapa orang berspekulasi bahwa wilayah ini menyimpan bukti semacam kecelakaan UFO. Tempat ini, di masa depan mungkin dapat menjadi salah satu destinasi wisata di Mars.

Secara ilmiah, wilayah ini merupakan deposit vulkanik yang sangat besar. Ukurannya sekitar seperlima dari luas Amerika Serikat.

Seiring waktu, angin membentuk bebatuan menjadi beberapa formasi yang indah, tapi para peneliti akan membutuhkan lebih banyak penelitian untuk mempelajari bagaimana gunung berapi ini membentuk Medusae Fossae di Planet Mars.

Baca juga: Kata Elon Musk soal Kehidupan di Planet Mars

7. Garis lereng berulang di Kawah Hale

Garis lereng berulang yang terdapat di Kawah Hale mungkin bisa menjadi wisata menarik di Mars pada masa yang akan datang. Garis lereng berulang ini terlihat di sisi kawah curam selama cuaca hangat.

Gambar yang ditampilkan dari Kawah Hale menunjukkan titik-titik di mana spektroskopi mengambil tanda-tanda hidrasi.

Pada tahun 2015, NASA awalnya mengumumkan bahwa garam terhidrasi harus menjadi tanda air mengalir di permukaan, tapi penelitian selanjutnya menyebutkan RSL dapat terbentuk dari air atmosfer atau aliran pasir kering.

Pada kenyataannya, mungkin harus mendekati RSL untuk melihat seperti apa sifat aslinya.

8. Ghost Dunes di Noctis Labyrinthus dan lembah Hellas

Mars adalah planet yang sebagian besar dibentuk oleh angin karena airnya menguap saat atmosfer menipis. Tapi dapat melihat bukti ekstensif dari air masa lalu seperti daerah bukit pasir yang ditemukan di Noctis Labyrinthus dan cekungan Hellas.

Para peneliti mengatakan, daerah ini dulunya memiliki bukit pasir setinggi puluhan meter, dan belakangan ini bukit pasir tersebut dibanjiri oleh lava atau air, yang mempertahankan dasarnya dan puncaknya terkikis.

Karena itu, bukan tidak mungkin di masa mendatang Ghost Dunes dapat menjadi tujuan wisata di Mars yang bisa dikunjungi manusia.

(Sumber:Kompas.com/Penulis : Mela Arnani | Editor: Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com