Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pansus Minyak Goreng Mendesak, Dedi Mulyadi: Masa Negara Kalah oleh Mafia

Kompas.com - 19/03/2022, 05:06 WIB
Farid Assifa

Penulis

KOMPAS.com - Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Dedi Mulyadi mengatakan, pemerintah harus menelusuri penyebab mahalnya harga minyak goreng.

Pihaknya sudah mengusulkan agar dibentuk Panitia Khusus (Pansus) yang fokus untuk menelusuri permasalahan minyak goreng.

Pria yang akrab disapa Kang Dedi itu menegaskan, semua pemangku kepentingan harus segera menelusuri keberadaan mafia minyak goreng.

“Ini harus segera diteliti dan ditindaklanjuti, cari siapa pelaku mafia minyak goreng ini. Publik harus tahu para pelakunya,” ujar Dedi dalam keterangan tertulis kepada Kompas.com, Jumat (18/3/2022).

Baca juga: Mendag Kembali Mangkir Rapat, Dedi Mulyadi Dorong DPR Bentuk Pansus Minyak Goreng

Menurutnya, langkah tersebut harus segera dilakukan agar negeri ini terbebas dari para mafia yang mengambil keuntungan di saat rakyat menderita.

Bagi Dedi, selain berfokus pada mafia minyak goreng, diharapkan Pansus juga mampu mencegah kasus serupa terjadi terhadap sejumlah bahan pokok lain.

“Ini agar negeri ini tidak dimainkan oleh orang yang mengambil keuntungan di atas penderitaan rakyat. Masa negara kita kalah oleh mafia,” ucapnya.

“Makanya waktu itu saya dan beberapa teman yang mengikuti rapat gabungan di Komisi dipimpin Pak Rahmat Gobel itu diusulkan membuat pansus minyak goreng, dan Pak Rahmat Gobel dalam penutupanmya menyetujui untuk dibuat Pansus," lanjut Dedi.

Sekarang, kata Dedi, saat harga tak lagi diatur pemerintah dan diserahkan ke pasar tiba-tiba stok minyak goreng menjadi melimpah. Namun harga jualnya naik signifikan.

“Artinya ada mafia yang sengaja menyimpan barang dulu. Kemudian setelah dibuka ruang mereka menjual dengan harga sesuai keinginan. Nah, publik harus paham dong siapa saja yang terlibat,” ujar Kang Dedi Mulyadi.

Baca juga: 10 Provinsi Penghasil Kelapa Sawit Terbesar di Indonesia, Kok Minyak Goreng Masih Langka?

Ia berharap Pansus bisa segera menemukan titik terang mengenai permasalahan minyak goreng.

Apalagi, mayoritas warga Indonesia sebentar lagi akan melaksanakan ibadah Ramadhan dan permintaan bahan pokok akan sangat meningkat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com