Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mendag Menduga Ada Oknum yang Menimbun dan Menyelundupkan Minyak Goreng Murah

Kompas.com - 12/03/2022, 21:30 WIB
Muhamad Syahrial

Penulis

KOMPAS.com - Minyak goreng murah masih langka di pasaran hingga saat ini. Bahan pokok ini sulit ditemukan sejak beberapa pekan lalu, baik di pasar tradisional maupun di rak modern outlet.

Padahal, pemerintah telah melakukan berbagai cara untuk menormalisasi harga dan menjaga stok minyak goreng di pasaran.

Menteri Perdagangan (Mendag), Muhammad Luthfi menduga, ada oknum yang "bermain" di balik langkanya minyak goreng murah.

Sebagaimana diberitakan KOMPAS.com pada Kamis (10/3/2022), Luthfi mengatakan, setelah penerapan kebijakan DMO (domestic market obligation) dan DPO (domestic price obligation), stok minyak goreng milik pemerintah cukup bahkan melimpah.

"390 juta liter untuk seluruh Indonesia. Per kemarin (8/3/2022) itu sudah 415 juta liter hanya dalam 20 hari," ujar Mendag saat melakukan kunjungan ke Pasar Kebayoran Lama, Rabu (9/3/2022).

Baca juga: Bukan hanya Perusahaan, Kemendag Curiga Warga Menimbun Minyak Goreng

Luthfi mengungkapkan, ada dua kemungkinan yang menjadi penyebab minyak goreng murah langka di pasaran.

Dugaan pertama Mendag, adanya kebocoran untuk industri yang kemudian dijual dengan harga tidak sesuai patokan pemerintah.

Luthfi menambahkan, dugaan selanjutnya adalah adanya penyelundupan minyak goreng yang dilakukan oleh sejumlah oknum.

"Saya akan tindak keduanya menurut hukum," tegasnya.

Selain itu, Luthfi juga mengatakan, banyaknya stok minyak goreng namun langka di pasaran disebabkan oleh adanya beberapa oknum yang melakukan penimbunan.

Minyak goreng yang ditimbun itu pun, Luthfi menuturkan, dijual ke luar negeri dengan harga yang berlaku di tingkat global.

Baca juga: Minyak Goreng Langka di Pasaran, Kemendag Ungkap Biang Keroknya

"Jadi ada yang menimbun, dijual ke industri atau ada yang menyelundupkan ke luar negeri. Ini (penimbunan dan penyelundupan) melawan hukum," kata Luthfi.

"Harga (minyak goreng) internasional boleh setinggi mungkin, namun harga (minyak goreng) nasional tetap terjangkau dan tersedia," pungkasnya.

(Penulis: Elsa Catriana | Editor: Akhdi Martin Pratama)

Sumber: KOMPAS.com

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com