Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Imbas Perang Ukraina, Turis Rusia di Bali Tak Bisa Tarik Uang di ATM

Kompas.com - 12/03/2022, 05:30 WIB
Muhamad Syahrial

Penulis

KOMPAS.com - Memasuki pekan kedua konflik di Ukraina, sejumlah negara telah menjatuhkan sejumlah sanksi kepada Rusia, termasuk yang berkaitan dengan ekonomi.

Sanksi tersebut diberikan kepada Rusia setelah Vladimir Putin melancarkan invasi atau yang disebutnya sebagai Operasi Militer Khusus ke Ukraina.

Dampak sanksi itu pun mulai dirasakan warga negara Rusia, bukan hanya yang tinggal di negara tersebut, tapi juga yang berada di negara-negara lain.

Salah satu turis asal Rusia yang sedang berwisata di Bali, Konstantin Ivanov, mengaku mulai mengalami kesulitan menarik uang dari mesin ATM.

Sebagaimana diberitakan KOMPAS.com pada Kamis (10/3/2022), Ivanov mengatakan, dia tidak bisa menarik uang dari mesin ATM di Pulau Dewata karena transaksinya diblokir.

Baca juga: Bantu Lawan Rusia, Gelombang Pertama Pejuang Asing Tiba di Ukraina

"(Sanksi akibat konflik) ini telah menciptakan masalah besar bagi kami (turis Rusia). Kami benar-benar kehilangan keuangan kami," kata Ivanov.

"Sepertinya mereka (negara pemberi sanksi) telah benar-benar membekukan (transaksi perbankan dari bank Rusia), dan kami tidak dapat menggunakannya sama sekali di sini (Bali)," imbuhnya.

Ivanov mengungkapkan, akibat kondisi tersebut, dia mungkin harus bekerja di Indonesia agar dapat mencukupi kebutuhan hidupnya.

Bali menjadi salah satu destinasi wisata favorit warga Rusia

Bali merupakan tujuan liburan populer bagi turis asal Rusia. Menurut data biro statistik, sekira 1.150 orang Rusia masuk ke Indonesia pada Januari 2022.

Manajer sebuah kafe di Bali, Rifki Saldi Yanto mengatakan, pelanggannya asal Rusia menurun dalam beberapa hari terakhir, sedangkan yang masih datang lebih banyak melakukan transaksi dengan uang tunai daripada kartu kredit.

Baca juga: Alasan Rusia Melakukan Gencatan Senjata di Dua Kota Ukraina

Sementara itu, Kedutaan Rusia di Jakarta mengatakan, pihaknya memberikan informasi dan bantuan kepada setiap warga negara Rusia yang menghadapi masalah.

Denis Tetiushin, juru bicara kedutaan Rusia menjelaskan, Bank Pochta Rusia sekarang menawarkan kartu virtual menggunakan sistem UnionPay China, bukan Visa atau Mastercard.

"Ini gratis dan orang dapat membukanya di mana pun mereka berada," ujar Denis.

Rusia hadapi krisis ekonomi

Rusia sedang menghadapi krisis ekonomi paling parah sejak era jatuhnya Uni Soviet pada 1991 lalu.

Krisis tersebut terjadi usai negara-negara Barat mengisolasi Rusia dari sistem keuangan global dalam beberapa hari terakhir.

Sistem pembayaran internasional, SWIFT, telah memutuskan hubungan dengan beberapa bank Rusia dari jaringannya, sedangkan pihak Visa dan Mastercard mengatakan, mereka telah memblokir penggunaan kartu kredit yang dikeluarkan oleh bank Rusia mulai 9 Maret 2022.

(Penulis: David Oliver Purba)

Sumber: KOMPAS.com

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com