Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alasan Rusia Melakukan Gencatan Senjata di Dua Kota Ukraina

Kompas.com - 06/03/2022, 09:20 WIB
Maulana Ramadhan

Penulis

KOMPAS.com - Serangan Rusia ke Ukraina masih berlangsung hingga Sabtu (5/3/2022), atau sudah memasuki hari kesepuluh. Pasukan militer Rusia juga sudah memasuki kota-kota di Ukraina.

Namun pada hari yang sama, Kementerian Pertahanan Rusia mengumumkan untuk melakukan gencatan senjata di dua kota di Ukraina. Kedua kota tersebut yakni Mariupol dan Volnovakha.

"Hari ini, 5 Maret, mulai pukul 10 pagi waktu Moskwa (0700 GMT/greenwich mean time), pihak Rusia menyatakan rezim diam dan membuka koridor kemanusiaan untuk keluarnya warga sipil dari Mariupol dan Volnovakha," bunyi pernyataan Kementerian Pertahanan Rusia, dikutip dari AFP.

Mariupol merupakan kota pelabuhan strategis di Ukraina. Sementara Volnovakha adalah kota berpenduduk sekitar 20.000 orang yang terletak di dekat bekas garis depan Ukraina dengan separatis yang didukung Rusia. Kedua kota itu berada di sebelah tenggara Ukraina.

Baca juga: Rusia Umumkan Gencatan Senjata di Dua Kota Ukraina, Penduduk Diizinkan Pergi

Dengan adanya pengumuman gencatan senjata ini, penduduk dari kedua kota tersebut diizinkan untuk pergi atau dievakuasi.

Kementerian Pertahanan Rusia mengklarifikasi bahwa lokasi koridor kemanusiaan dan titik keluar telah ditentukan berdasarkan kesepakatan dengan pihak berwenang Ukraina, berdasarkan kantor berita Rusia.

Warga Ukraina terlihat di depan bus yang menghubungkan kota Swinoujscie di Polandia dengan kota Mariupol di Ukraina saat mereka melintasi perbatasan dari Ukraina ke Polandia di penyeberangan perbatasan Korczowa-Krakovets pada Sabtu (26/2/2022), setelah invasi Rusia ke Ukraina. PBB mengatakan lebih dari 50.000 orang Ukraina telah meninggalkan negara itu dalam dua hari terakhir, menyerukan akses tanpa hambatan yang aman untuk operasi bantuan. Aliran orang di dalam mobil dan berjalan kaki terlihat menyeberang ke Hungaria, Polandia dan Rumania. JANEK SKARZYNSKI Warga Ukraina terlihat di depan bus yang menghubungkan kota Swinoujscie di Polandia dengan kota Mariupol di Ukraina saat mereka melintasi perbatasan dari Ukraina ke Polandia di penyeberangan perbatasan Korczowa-Krakovets pada Sabtu (26/2/2022), setelah invasi Rusia ke Ukraina. PBB mengatakan lebih dari 50.000 orang Ukraina telah meninggalkan negara itu dalam dua hari terakhir, menyerukan akses tanpa hambatan yang aman untuk operasi bantuan. Aliran orang di dalam mobil dan berjalan kaki terlihat menyeberang ke Hungaria, Polandia dan Rumania.

Alasan gencatan senjata

Pengumuman itu diketahui muncul setelah Wali Kota Mariupol Vadim Boychenko mengatakan pada Sabtu (5/3/2022), bahwa kotanya berada di bawah blokade atau pengepungan pasukan Rusia dan meminta koridor kemanusiaan.

Pasukan separatis pro-Rusia dan militer Rusia juga mengatakan kota itu telah dikepung. Mariupol merupakan kota berpenduduk sekitar 450.000 orang di Laut Azov, yang juga menjadi kota pelabuhan strategis dengan akses maritim penting.

Pendudukan kota ini dianggap dapat membuat pasukan Moskwa yang datang dari semenanjung Crimea yang dicaplok terhubung dengan pasukan Donbas yang dikuasai separatis pro-Rusia.

Baca juga: Rangkuman Hari Ke-10 Serangan Rusia ke Ukraina, Upaya Evakuasi Dihentikan, Kota Chernihiv Dibombardir

Sedangkan Volnovakha, kota ini berjarak sekitar 60 kilometer (38 mil) dari Donetsk yang dikuasai separatis.

Evakuasi disebut gagal

Rusia telah menyatakan gencatan senjata. Begitu juga Pemerintah Kota Mariupol menyatakan bahwa warga sipil akan mulai dievakuasi dari kota Mariupol setelah adanya pengumuman tersebut.

Evakuasi dimulai sekitar pukul 0900 GMT atau pukul 09.00 waktu Greenwich.

"Akan memungkinkan untuk meninggalkan kota dengan transportasi pribadi," ungkap Pemerintah Kota Mariupol di media sosial.

Peluncur rudal anti-pesawat STRELA 10 milik Rusia bersiap saat pameran militer Army-2015 di lapangan tembak Alabino, luar Moskwa, Rusia, Selasa (16/6/2015).AP PHOTO/IVAN SEKRETAREV Peluncur rudal anti-pesawat STRELA 10 milik Rusia bersiap saat pameran militer Army-2015 di lapangan tembak Alabino, luar Moskwa, Rusia, Selasa (16/6/2015).

Kendati begitu, ada laporan yang menyebutkan bahwa evakuasi tersebut gagal dilakukan. Sebab pada pukul 9 pagi waktu setempat, otoritas Mariupol mengumumkan mereka telah menunda evakuasi massal lantaran kota terus dibombardir serangan.

“Kami meminta agar warga di Mariupol segera menuju selter (perlindungan), akan ada informasi tentang evakuasi segera,” kata pejabat Mariupol, dikutip dari Kompas.tv yang melansir BBC, Sabtu (5/3).

Baca juga: Perundingan Rusia-Ukraina Ronde Ketiga Jadi Akan Digelar Senin Besok

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com