"Tekanan darah sebaiknya diperiksa sebelum dan setiap tiga bulan sesudah penggunaan pil kontrasepsi," terang dr Siska.
Baca juga: Perempuan Lebih Berisiko Mengalami Hipertensi Daripada Laki-laki, Apa Penyebabnya?
Kendati demikian, umumnya tekanan darah akan kembali normal setelah pil kontrasepsi dihentikan.
Penyebab lain perempuan lebih berisiko mengalami hipertensi, yakni saat tekanan darah yang juga biasanya meningkat saat menopause. Secara bertahap angka kejadian hipertensi pada perempuan lebih tinggi dari laki-laki.
"Hilangnya efek relaksasi pembuluh darah yang diperantarai estrogen menjadi salah satu jalur penyebab utama, walaupun bukan satu-satunya," kata Siska.
Kemudian, terdapat faktor lain yang menyebabkan tekanan darah tinggi pasca menopause, di antaranya:
Baca juga: Rutin Minum Parasetamol Berbahaya bagi Pengidap Hipertensi, Benarkah?
"Sebagian besar risiko tidak menular diturunkan dengan olahraga, dan ini tentunya berkorelasi dengan perpanjangan harapan hidup," ujar Siska.
Dia juga menyampaikan bahwa aktivitas fisik yang dilakukan secara teratur dapat menurunkan risiko hipertensi, penyakit jantung, stroke, kanker, demensia, osteoporosis, depresi dan diabetes sebanyak 20 hingga 30 persen.
(Sumber: Kompas.com Penulis Zintan Prihatini | Editor Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.