Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alasan Sebanyak 2,4 Juta Orang Harus Ulangi Vaksinasi Covid-19 Dosis 1

Kompas.com - 19/02/2022, 14:25 WIB
Maya Citra Rosa

Penulis

KOMPAS.com - Sebanyak 2,4 juta orang di Indonesia disebut harus mengulang vaksinasi Covid-19 karena vaksin dosis pertamanya dianggap hangus.

Hal itu sebagaimana disampaikan Juru Bicara Vaksinasi Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi.

"Ada 2,4 juta (penerima vaksin Covid-19 dosis pertama yang harus mengulang)," kata Nadia saat dihubungi Kompas.com, Jumat (18/2/2022).

Kenapa vaksinasi Covid-19 harus diulang?

Dari studi yang dilakukan, seseorang yang tidak kunjung mendapat dosis kedua setelah 6 bulan menerima dosis pertama disebutkan berpengaruh terhadap efikasi vaksin yang diterima.

Efikasi vaksin adalah tingkat kemanjuran vaksin dalam melawan suatu penyakit pada orang yang sudah divaksinasi saat tahap uji klinis.

Baca juga: Kemenkes Sebut 2,4 Juta Orang Harus Ulangi Vaksinasi Dosis 1, Mengapa?

"Ini kan ada studi yang mengatakan setelah 6 bulan terjadi penurunan efikasi vaksin, apalagi kalau hanya dosis 1 kan masih 50 persen efikasinya," jelas Nadia.

Beban vaksinasi bertambah

Jadi, demi mendapatkan efikasi yang semestinya, mereka diminta untuk mengulang vaksinasi dosis pertamanya.

Masyarakat yang memiliki kondisi demikian disebut "sasaran drop out".

Hal itu sebagaimana dijelaskan dalam Surat Edaran (SE) Nomor SR.02.06/II/921/2022 tentang Pemberian Vaksinasi Covid-19 bagi Sasaran yang Drop Out.

Hingga Jumat (18/2/2022), sudah ada 189.307.384 orang yang mendapatkan dosis pertamanya, mengacu data Dashboard Vaksinasi Kemenkes.

Namun, dengan keberadaan 2,4 juta orang yang dimaksud Nadia, otomatis beban vaksinasi akan kembali sedikit bertambah.

Meski memiliki beban tambahan, Nadia menegaskan pemerintah tidak akan memperpanjang target vaksinasi Nasional yang telah ditetapkan pada Juni tahun ini.

"Enggak (diperpanjang), kita akan selesai pada Juni 2022 atau setidaknya 70 persen seluruh sasaran sudah dapat dosis kedua," jelas Nadia.

Alasan menolak vaksin

Berdasarkan evaluasi yang dilakukan Kemenkes, Nadia menyebut selama ini mayoritas masyarakat yang tak kunjung mendapatkan vaksin dosis kedua dikarenakan alasan-alasan yang bersifat pribadi.

"Ada yang tidak mau karena merasatidak berisiko terhadap Covid, ada yang takut dengan efek samping," papar Nadia.

Baca juga: DPR Apresiasi Pemerintah Gencarkan Vaksinasi di Tengah Lonjakan Kasus Covid-19

Terlepas dari hal itu, Nadia mengatakan tidak ada alasan akibat ketidaktersediaan stok vaksin di daerah-daerah. Adapun untuk stok vaksin tambahan yang diperlukan untuk sasaran drop out ini, Nadia menjamin semua masih dalam batas aman.

"(Cadangan vaksin) Aman," pungkas dia.

(Sumber: Kompas.com Penulis Luthfia Ayu Azanella | Editor Sari Hardiyanto)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com