Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ingin Sukses Jual NFT Seperti Ghozali Everyday? Ternyata Butuh Uang 'Bensin'

Kompas.com - 16/01/2022, 17:07 WIB
Artika Rachmi Farmita

Penulis

Nilai dari masing-masing biaya tersebut akan sangat bergantung pada jenis aset kripto yang digunakan pada platform jual-beli NFT untuk transaksi.

Pada Foundation, mata uang kripto yang digunakan adalah ethereum. Ia menceritakan, karya animasi 3D dengan judul 'Breathing Bronze 1/3' yang ia lelang lewat Foundation pada 12 Maret lalu berhasil terjual dengan nilai sekitar 0,165 ETH atau setara dengan 286,44 dollar AS.

Bila dirupiahkan, karya seni tersebut berhasil terjual sekitar Rp 4,07 juta.

Baca juga: OpenSea Diserbu Netizen Indonesia, Jualan Foto Makanan hingga KTP

Namun, pendapatan bersih yang ia dapatkan hanya sebesar 62,50 dollar AS atay sekitar Rp 887.500.

Artinya, secara keseluruhan, biaya penjualan NFT yang dipotong dari hasil lelang tersebut mencapai 223,94 dollar AS atau sekitar Rp 3,17 juta.

Rincian biaya tersembunyi penjualan NFT yang harus dipotong atas lelang karya seni yang dilakukan oleh Joseph adalah sebagai berikut:

  • Minting Fee: 0,05421 ether/87,53 dollar AS
  • Listing Fee: 0,035822 ether/62,19 dollar AS
  • Commision Fee: 0,02475 ether/42,97 dollar AS
  • Transaction Fee: 0,018 ether/31,25 dollar AS

"Artinya, (dari total penjualan) tersebut, sebesar 78,2 persen untuk membayar biaya penjualan NFT, kemudian labanya hanya 21,8 persen. Nilai yang cukup gila," ujar Joseph seperti dikutip dari video Youtubenya.

Ia pun memberi saran bagi para seniman lain yang ingin menjual karyanya sebagai NFT untuk tak memasang harga terlalu rendah. Sebab, potongan biaya yang harus dibayarkan menjadi tidak sepadan.

"Jangan pasang harga terlalu murah untuk karya seni Anda, karena bakal terpangkas oleh biaya transaksi dan biaya listing," jelas Joseph.

Ada uang 'Bensin'

Penjualan NFT Joseph pun mengungkapkan, sebenarnya biaya-biaya yang harus dibayarkan tersebut dibayarkan untuk membayar 'bensin' atau bahan bakar.

Dilansir dari NFTevening, uang 'bensin' tersebut digunakan untuk membiayai transaksi blockchain. Sebab, blockchain diproses oleh para penambang yang menggunakan sistem dan daya listrik yang cukup besar.

Upaya komputasi yang cukup besar tersebutlah yang dimaksudkan dengan ongkos 'bensin' pada setiap biaya untuk transaksi NFT.

Sebenarnya, nilai atas setiap biaya yang harus dibayarkan untuk transaksi jual-beli NFT cukup beragam, tergantung pada nilai dan jenis komputasi yang diperlukan untuk melakukan verifikasi transaksi.

Kian rumit proses komputasinya, kian mahal pula uang bensin yang harus dibayarkan.

Baca juga: Mengenal Ragam Biaya Tersembunyi di Balik Penjualan NFT

Uang bensin tersebut pun terus berfluktuasi dan tergantung pada berbagai faktor seperti lalu lintas jaringan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com