KOMPAS.com - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menetapkan varian Omicron B.1.1.529 sebagai variant of concern (VoC) atau varian yang mengkhawatirkan.
Selain itu, varian Omicron merupakan varian baru dari Covid-19 yang pertama kali dilaporkan di Afrikas Selatan dan mulai menyebar ke berbagai negara.
Hal ini disebabkan jumlah mutasi pada protein spike varian Omicron yang jauh lebih tinggi dibandingkan varian lainnya, termasuk varian Delta.
Jumlah mutasi yang tinggi ini membuat varian tersebut berpotensi lebih menular dan dikhawatirkan dapat menyebabkan ledakan kasus Covid-19 yang tidak terkendali.
Kasus infeksi Covid-19 yang terkait dengan varian Omicron telah terdeteksi di 27 negara.
Sebelumnya, per Rabu (1/12/2021) CNN melaporkan 25 negara di dunia telah mendeteksi varian Omicron.
Kemudian, diberitakan Kompas.com, Jumat (3/12/2021) dua negara tetangga, Singapura dan Malaysia, melaporkan temuan kasus varian Omicron di wilayahnya.
Malaysia menemukan satu kasus varian Omicron yang berasal dari seorang pelajar asing berusia 19 tahun.
Pelajar tersebut diketahui tiba dari Afrika Selatan melalui Singapura pada 19 November 2021 dan telah menjalani tes PCR setibanya di Malaysia.
Baca juga: Omicron Sudah Menyebar di 27 Negara, Mana Saja?
Kasus di Malaysia ini datang beberapa jam setelah pengumuman dua kasus varian Omicron yang ditemukan di Singapura.
Kementerian Kesehatan Singapura mengatakan, kedua kasus tersebut tiba dengan pesawat dari Johannesburg, Afrika Selatan dan telah menjalani isolasi.
Baca juga: Kronologi Masuknya Varian Omicron di Malaysia, Lebih Dulu daripada Pengumuman WHO
5 hal yang sudah diketahui tentang Omicron Diberitakan Kompas.com, 30 November 2021, para ilmuwan saat ini masih terus melakukan penelitian untuk mengungkap karakteristik varian Omicron.
Pada 28 November 2021, WHO mengumumkan hal-hal yang sudah diketahui dari Omicron:
Belum dapat dipastikan apakah varian Omicron lebih menular atau lebih mudah menyebar dari orang ke orang dibandingkan varian lain, termasuk Delta.
Jumlah orang yang dites positif Covid-19 telah meningkat di wilayah Afrika Selatan yang terdampak varian ini, tetapi studi epidemiologi sedang dilakukan untuk memahami apakah itu karena Omicron atau faktor lainnya.