Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

6 Mitos tentang Kolesterol yang Ternyata Keliru

Kompas.com - 13/11/2021, 16:15 WIB
Maulana Ramadhan

Penulis

KOMPAS.com - Kolesterol tinggi sering disebut sebagai penyebab banyak penyakit pada tubuh, di antaranya stroke dan serangan jantung.

Hal itu terjadi saat kolesterol bersama lemak dan kalsium menumpuk di plak di dinding arteri, yang mempersempit pembuluh darah hingga menyebabkan komplikasi penyakit seperti stroke dan serangan jantung.

Badan Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan bahwa peningkatan kadar kolesterol berkontribusi pada 2,6 juta kematian setiap tahunnya.

Kendati begitu, kolesterol tak melulu berdampak buruk pada kesehatan tubuh. Hal ini yang kemudian banyak dipercaya oleh orang-orang, bahwa semua kolesterol adalah jahat.

Baca juga: 6 Mitos Kolesterol, Jangan Dipercaya

Dilansir Kompas.com dari Medical News Today, para ahli menyebut ada beberapa mitos tentang kolesterol yang masih banyak dipercaya masyarakat, padahal hal tersebut keliru.

Berikut adalah mitos tentang kolesterol yang masih banyak dipercaya, namun ternyata salah.

1. Semua kolesterol jahat

Kolesterol itu tidak jahat. Ini adalah pandangan awam yang disalahgunakan dalam gaya hidup modern kita saat ini”.

Begitu komentar ahli jantung di MemorialCare Heart & Vascular Institute di Orange Coast Medical Center di Fountain Valley, Dr Robert Greenfield, menanggapi mitos kolesterol yang banyak beredar di masyarakat.

Kolesterol sendiri merupakan komponen yang penting dari membran sel. Ia juga berperan penting dalam produksi hormon steroid, vitamin D, serta asam empedu.

Tidak benar semua kolesterol jahat karena kolesterol terbagi menjadi dua yakni
Kolesterol LDL atau Low-density lipoprotein dan kolesterol High-density lipoprotein (HDL).

LDL inilah yang dikenal sebagai kolesterol jahat, karena kadar kolesterol LDL yang tinggi dalam aliran darah meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular.

Sedangkan HDL disebut sebagai kolesterol baik, karena mengangkut kolesterol kembali ke hati. Kemudian, kolesterol dikeluarkan dari tubuh, sehingga mengurangi risiko kardiovaskular.

2. Tubuh yang kurus bebas dari kolesterol tinggi

Tubuh kurus atau bahkan ideal sekalipun tidak menjamin seseorang terbebas dari kolesterol tinggi.

Ahli jantung dari K Health Dr Edo Paz mengungkapkan, meskipun seseorang memiliki berat badan yang ideal, kolesterol dalam tubuh bisa saja menjadi tidak terkontrol.

Faktor yang sangat berpengaruh pada kadar kolesterol adalah makanan, jarang berolahraga, kebiasaan merokok, serta minum minuman beralkohol.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com