Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Mitos tentang Suplemen yang Banyak Beredar

Kompas.com - 19/04/2024, 13:00 WIB
Aditya Priyatna Darmawan,
Ahmad Naufal Dzulfaroh

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Selain makanan, beberapa orang biasanya mengonsumsi suplemen tertentu untuk memenuhi kebutuhan nutrisi harian.

Suplemen ini biasanya mengandung salah satu nutrisi berupa vitamin atau mineral yang baik untuk kesehatan tubuh.

Meski begitu, terdapat sejumlah mitos yang beredar secara luas sehingga bisa membuat pemahaman masyarakat keliru.

Lantas, apa saja mitos tentang suplemen tersebut?

Baca juga: 7 Kombinasi Suplemen yang Sebaiknya Tidak Diminum Bersamaan karena Picu Efek Samping

4 mitos suplemen

Dihimpun dari berbagai sumber, berikut sejumlah mitos seputar suplemen kesehatan:

1. Berbahan alami bukan berarti pasti baik

Dikutip dari Live Science, pemahaman mengenai sesuatu yang berasal dari alam atau “alami” dipastikan adalah hal baik adalah salah, terutama pada konteks pemasaran suplemen.

Misalnya, terdapat suplemen herbal yang berbahan alami, tetapi belum terbukti secara klinis, sehingga bisa menimbulkan efek samping setelah mengonsumsinya.

Baca juga: 13 Vitamin dan Suplemen yang Mampu Turunkan Kadar Gula Darah

2. Banyak mengonsumsi, bukan berarti lebih baik

Ada asumsi yang menyebutkan bahwa lebih banyak mengonsumsi suplemen, hasilnya akan menjadi lebih baik.

Padahal, diketahui bahwa tubuh seseorang akan mengatur dengan ketat kadar vitamin dan mineral yang dikonsumsi.

Jika seseorang tidak mengalami kekurangan, mengonsumsi lebih banyak vitamin atau mineral tertentu melalui suplemen belum tentu memberikan manfaat kesehatan berarti.

Sehingga, nantinya kadar berlebihan itu justru akan dibuang oleh tubuh dengan percuma melalui saluran sekresi.

Baca juga: 15 Suplemen Penurun Tekanan Darah, Baik bagi Penderita Hipertensi

3. Lebih baik mengonsumsi daripada tidak, bukan berarti lebih baik

Asumsi salah di kalangan masyarakat lainnya yakni lebih baik melakukan sesuatu daripada tidak sama sekali.

Mengambil tindakan membuat seseorang merasa telah memiliki kendali lebih besar terhadap situasi tertentu. Hal ini sangat berpengaruh terutama dalam bidang kesehatan.

Mengonsumsi suplemen vitamin C, misalnya, dilakukan untuk memastikan bahwa asupan harian vitamin tersebut sudah terpenuhi.

Suplemen bisa mengandung vitamin atau mineral tertentu berkali-kali lipat dari jumlah yang direkomendasikan setiap hari.

Halaman:

Terkini Lainnya

Seorang Pria yang Diduga Terafiliasi Jemaah Islamiyah Serang Kantor Polisi Malaysia, 2 Petugas Meninggal Dunia

Seorang Pria yang Diduga Terafiliasi Jemaah Islamiyah Serang Kantor Polisi Malaysia, 2 Petugas Meninggal Dunia

Tren
Cara Menaikkan Trombosit bagi Pasien Demam Berdarah Dengue (DBD)

Cara Menaikkan Trombosit bagi Pasien Demam Berdarah Dengue (DBD)

Tren
Rawat Lansia, Pria Ini Dapat Warisan 5 Apartemen Bernilai Ratusan Juta

Rawat Lansia, Pria Ini Dapat Warisan 5 Apartemen Bernilai Ratusan Juta

Tren
Uang Palsu Diduga Marak Beredar, Ini Cara Mengeceknya agar Tak Tertipu

Uang Palsu Diduga Marak Beredar, Ini Cara Mengeceknya agar Tak Tertipu

Tren
Setelah Kevin Sanjaya, Ribka Sugiarto Umumkan Mundur dari PBSI

Setelah Kevin Sanjaya, Ribka Sugiarto Umumkan Mundur dari PBSI

Tren
5 Suplemen yang Bisa Berdampak Buruk pada Ginjal

5 Suplemen yang Bisa Berdampak Buruk pada Ginjal

Tren
Shin Tae-yong Panggil 22 Pemain untuk TC, Tidak Ada Nama Elkan Baggott dan Maarten Paes

Shin Tae-yong Panggil 22 Pemain untuk TC, Tidak Ada Nama Elkan Baggott dan Maarten Paes

Tren
Cara Cek Panggilan PPG Dalam Jabatan 2024, Kapan Dibuka?

Cara Cek Panggilan PPG Dalam Jabatan 2024, Kapan Dibuka?

Tren
3 Instansi Disebut Dimintai Uang BPK agar Dapat Opini WTP, Ada Kementan, Waskita, dan Kemenkominfo

3 Instansi Disebut Dimintai Uang BPK agar Dapat Opini WTP, Ada Kementan, Waskita, dan Kemenkominfo

Tren
Bobby Nasution Bakal Maju Pilkada Sumut, Pamannya Bidik Cawalkot Medan

Bobby Nasution Bakal Maju Pilkada Sumut, Pamannya Bidik Cawalkot Medan

Tren
Cara Cek Penerima Bansos PKH dan BPNT 2024, Begini Prosedurnya

Cara Cek Penerima Bansos PKH dan BPNT 2024, Begini Prosedurnya

Tren
Banjir Mahakam Ulu Kaltim Terparah dalam Sejarah, BMKG Ungkap Penyebabnya

Banjir Mahakam Ulu Kaltim Terparah dalam Sejarah, BMKG Ungkap Penyebabnya

Tren
8 Situasi yang Bisa Membuat Kucing Peliharaan Anda Kesal

8 Situasi yang Bisa Membuat Kucing Peliharaan Anda Kesal

Tren
Ilmuwan Temukan Virus Tertua di Dunia, Berusia 50.000 Tahun yang Berasal dari Manusia Purba

Ilmuwan Temukan Virus Tertua di Dunia, Berusia 50.000 Tahun yang Berasal dari Manusia Purba

Tren
Sosok Dian Andriani Ratna Dewi, Jenderal Bintang 2 Perempuan Pertama di TNI AD

Sosok Dian Andriani Ratna Dewi, Jenderal Bintang 2 Perempuan Pertama di TNI AD

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com