Batu ginjal tidak hanya dapat dicegah dengan banyak mengonsumsi air putih, tetapi juga rutin minum air kelapa.
Sebuah penelitian pada 2018 terhadap peserta tanpa batu ginjal menemukan, air kelapa membantu menghilangkan lebih banyak sitrat, kalium, dan klorida saat buang air kecil.
Zat-zat tersebut berpotensi membentuk kristal dalam ginjal, suatu endapan kecil dan keras mirip batu yang akan terasa sakit saat buang air kecil.
Baca juga: Air Kelapa atau Jus, Manakah yang Lebih Efektif Menurunkan Berat Badan?
Menurut American Heart Association, kalium dalam air kelapa terbukti membantu mengurangi tekanan darah tinggi.
Tekanan darah tinggi sendiri memacu jantung bekerja lebih keras, sehingga meningkatkan risiko terkena komplikasi penyakit jantung.
Tak hanya itu, penelitian yang terbit pada 2014 menemukan, konsumsi air kelapa membantu mengurangi risiko penyakit jantung.
Konsumsi air kelapa membantu mengurangi radikal bebas yang sangat merusak sel-sel tubuh, termasuk kulit.
Bahkan, paparan radikal bebas dalam jangka panjang akan menyebabkan perubahan warna kulit, kulit kusam, jerawat, garis halus, dan keriput.
Untuk itu, mengonsumsi air kelapa akan membantu mencegah tanda-tanda penuaan dan masalah kulit lain.
Adapun menurut studi pada 2017, para peneliti menunjukkan bahwa air kelapa memiliki efek antimikroba dan membantu mengobati jerawat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.