Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral, Video Ibu-ibu Makan Lesehan di Bandara Changi Singapura, Bagaimana Aturannya?

Kompas.com - 16/04/2024, 15:00 WIB
Erwina Rachmi Puspapertiwi,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sebuah video yang merekam aksi sekumpulan ibu diduga asal Indonesia makan lesehan di Bandara Internasional Changi Singapura, viral di media sosial.

Video itu salah satunya dibagikan oleh akun media sosial X, @utanisme, Sabtu (14/4/2024).

Dalam video tersebut, tampak setidaknya tujuh perempuan makan dengan duduk lesehan di sebelah air terjun dalam ruangan bernama HSBC Rain Vortex yang ada di Bandara Changi.

Pengunggah menyebut, ibu-ibu itu sedang melakukan botram atau tradisi makan bersama ala masyarakat Sunda. Tradisi ini biasanya dilakukan di sembarang tempat dengan duduk lesehan beralaskan daun pisang atau tikar.

Pengunggah menduga para ibu tersebut adalah warga Indonesia. Ini karena terdapat ulekan atau cobek dari batu yang berada di tengah-tengah "ritual" mereka.

"Sekumpulan ibu ibu (most likely to be Indonesian) makan lesehan di changi airport," tulisnya.

Hingga Selasa (16/4/2024), unggahan itu telah tayang sebanyak 1,8 juta kali, dibagikan ulang 4.000 kali, dan disukai 8.000 warganet.

Unggahan video tersebut lantas mematik perbincangan mengenai aturan di Bandara Changi. Pasalnya, Singapura dikenal memiliki aturan yang ketat bagi warga yang berada di sana.

Baca juga: Singapura Perketat Pemeriksaan Vape di Bandara Changi, Ada Denda bagi Pelanggar


Aturan pengunjung Bandara Changi Singapura

Minister Counsellor Departemen Protocol and Consular Affairs KBRI Singapura Yosep Trianugra Tutu membenarkan video yang viral tersebut diambil di Bandara Changi Singapura.

"Dari unggahan tersebut, lokasinya sepengenalan saya di air terjun Rain Vortex Jewel, Changi Airport," ujarnya saat dihubungi Kompas.com, Selasa (16/4/2024).

Menurutnya, area air terjun dalam ruangan di Bandara Changi memang memiliki desain yang futuristik sehingga banyak dikunjungi masyarakat.

Bandara ini sendiri memiliki area yang berbayar dan tidak berbayar.

Area yang berbayar contohnya Canopy Park, Hedge Maze, Mirror Maze, Changi Experience Studio+, serta Walking dan Bouncing Net. Untuk masuk ke area ini, pengunjung harus membayar biaya masuk yang bervariasi.

Biaya masuk area berbayar dapat mencapai 71 dollar Singapura (Rp 840.715) untuk orang dewasa dan 50 dollar Singapura (Rp 592.053) untuk anak-anak.

Sementara, area yang gratis antara lain Butterfly Garden, Enchanted Garden, HSBC Rain Vortex, Entertainment Corner, Movie Theater, Singapore Tour, Snooze Lounge, dan Skytrain.

Halaman:

Terkini Lainnya

Deretan Insiden Pesawat Boeing Sepanjang 2024, Terbaru Dialami Indonesia

Deretan Insiden Pesawat Boeing Sepanjang 2024, Terbaru Dialami Indonesia

Tren
Asal-usul Gelar 'Haji' di Indonesia, Warisan Belanda untuk Pemberontak

Asal-usul Gelar "Haji" di Indonesia, Warisan Belanda untuk Pemberontak

Tren
Sosok Hugua, Politisi PDI-P yang Usul agar 'Money Politics' Saat Pemilu Dilegalkan

Sosok Hugua, Politisi PDI-P yang Usul agar "Money Politics" Saat Pemilu Dilegalkan

Tren
Ilmuwan Temukan Eksoplanet 'Cotton Candy', Planet Bermassa Sangat Ringan seperti Permen Kapas

Ilmuwan Temukan Eksoplanet "Cotton Candy", Planet Bermassa Sangat Ringan seperti Permen Kapas

Tren
8 Rekomendasi Makanan Rendah Kalori, Cocok untuk Turunkan Berat Badan

8 Rekomendasi Makanan Rendah Kalori, Cocok untuk Turunkan Berat Badan

Tren
Kronologi dan Fakta Keponakan Bunuh Pamannya di Pamulang

Kronologi dan Fakta Keponakan Bunuh Pamannya di Pamulang

Tren
Melihat 7 Pasal dalam RUU Penyiaran yang Tuai Kritikan...

Melihat 7 Pasal dalam RUU Penyiaran yang Tuai Kritikan...

Tren
El Nino Diprediksi Berakhir Juli 2024, Apakah Akan Digantikan La Nina?

El Nino Diprediksi Berakhir Juli 2024, Apakah Akan Digantikan La Nina?

Tren
Pria di Sleman yang Videonya Viral Pukul Pelajar Ditangkap Polisi

Pria di Sleman yang Videonya Viral Pukul Pelajar Ditangkap Polisi

Tren
Soal UKT Mahal Kemendikbud Sebut Kuliah Pendidikan Tersier, Pengamat: Terjebak Komersialisasi Pendidikan

Soal UKT Mahal Kemendikbud Sebut Kuliah Pendidikan Tersier, Pengamat: Terjebak Komersialisasi Pendidikan

Tren
Detik-detik Gembong Narkoba Perancis Kabur dari Mobil Tahanan, Layaknya dalam Film

Detik-detik Gembong Narkoba Perancis Kabur dari Mobil Tahanan, Layaknya dalam Film

Tren
7 Fakta Menarik tentang Otak Kucing, Mirip seperti Otak Manusia

7 Fakta Menarik tentang Otak Kucing, Mirip seperti Otak Manusia

Tren
Cerita Muluwork Ambaw, Wanita Ethiopia yang Tak Makan-Minum 16 Tahun

Cerita Muluwork Ambaw, Wanita Ethiopia yang Tak Makan-Minum 16 Tahun

Tren
Mesin Pesawat Garuda Sempat Terbakar, Jemaah Haji Asal Makassar Sujud Syukur Setibanya di Madinah

Mesin Pesawat Garuda Sempat Terbakar, Jemaah Haji Asal Makassar Sujud Syukur Setibanya di Madinah

Tren
Ada Vitamin B12, Mengapa Tidak Ada B4, B8, B10, dan B11?

Ada Vitamin B12, Mengapa Tidak Ada B4, B8, B10, dan B11?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com