Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Insiden Penusukan Massal di Mal Australia, 6 Orang Meninggal Dunia

Kompas.com - 13/04/2024, 18:55 WIB
Alicia Diahwahyuningtyas,
Mahardini Nur Afifah

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Teror penusukan massal terjadi di pusat perbelanjaan Westfield Bondi Junction di Sydney, Australia, Sabtu (13/4/2024).

Dilansir dari ABC News, insiden tersebut menyebabkan enam orang meninggal dunia. Perinciannya, lima korban penusukan meninggal di tempat kejadian, sedangkan korban keenam meninggal setelah mendapatkan pertolongan darurat di rumah sakit.

Selain itu, ada sembilan orang yang mengalami luka-luka, termasuk seorang anak kecil dan beberapa korban lain berada dalam kondisi kritis.

Sementara itu, pelaku penusukan tersebut telah ditembak mati di lokasi kejadian oleh polisi atau polisi yang bertugas.

Baca juga: Mal Baru Dibuka di India Diserbu Pengunjung, Makanan Diambil Tanpa Membayar

Kronologi dan penusukan

Dilansir dari CNN, menurut keterangan polisi, pelaku memasuki mal lokasi kejadian pada pukul 15.10 waktu setempat.

Pelaku sempat terlihat keluar sesaat, lalu masuk kembali ke mal pada pukul 15.20 waktu setempat.

Kala itu ia telah membawa pisau dan melakukan penyerangan pada sembilan korban yang sedang beraktivitas di pusat perbelanjaan.

"Korban yang terluka telah dibawa ke sejumlah rumah sakit di Sydney," kata Asisten Komisaris Polisi New South Wales Anthony Cooke.

Cooke menyampaikan, ada seorang inspektur polisi senior di dekat pelaku ketika serangan itu terjadi.

Sebelum petugas yang menerima laporan ada teror datang, dia tiba di tempat kejadian terlebih dahulu dan sendirian saat berhadapan dengan pelaku.

Inspektur polisi itu kemudian menembak pelaku ketika pelaku mengangkat pisau ke arahnya.

“Dia mengeluarkan senjatanya, dan orang itu kini sudah meninggal,” kata Cooke.

Cooke mengatakan, pihak berwenang meyakini bahwa pelaku sendirian dalam melancarkan terornya.

Pihak kepolisian, sambungnya, hingga berita ini diturunkan belum memiliki informasi lebih lanjut mengenai identitas pelaku penyerangan.

Selain itu, kepolisian setempat belum mengetahui motif pelaku melakukan penyerangan di mal. 

Baca juga: Miliarder Australia Ingin Hidupkan Titanic, Dibuat Semirip Mungkin Tanpa Akhir Tragis

Keterangan saksi mata di lokasi kejadian

Insinyur suara dari media ABC Roi Huberman mengatakan, dia berada di dalam toko ketika dia mendengar suara tembakan sesaat setelah terjadi insiden penusukan massal.

“Tiba-tiba saja kami mendengar satu atau mungkin dua tembakan. Kami tidak tahu harus berbuat apa,” katanya.

Seketika itu, Huberman menyatakan dia bersama sejumlah pengunjung diselamatkan penjaga toko.

"Penjaga toko yang cakap membawa kami ke ruangan di bagian belakang toko. Dia kemudian mengunci toko, membiarkan kami lewat pintu belakang, dan sekarang kami keluar dengan aman," tambah dia.

Sementara itu, seorang pengunjung mal, Adriana sedang bersama kedua putrinya di sebuah toko kecantikan ketika terdengar suara tembakan.

“Tiba-tiba pintu depan ditutup dan dalam hitungan detik kami mendengar suara tembakan dan kami digiring ke ruang penyimpanan di belakang toko," kata dia.

Menurut dia, ada sekitar 30 sampai 40 pengunjung yang berada di toko kosmetik salah satu pusat perbelanjaan tersebut.

“Semua orang berteriak, menangis, mencoba menelepon kerabat mereka. Itu adalah pengalaman yang mengerikan," imbuh dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Deretan Insiden Pesawat Boeing Sepanjang 2024, Terbaru Dialami Indonesia

Deretan Insiden Pesawat Boeing Sepanjang 2024, Terbaru Dialami Indonesia

Tren
Asal-usul Gelar 'Haji' di Indonesia, Warisan Belanda untuk Pemberontak

Asal-usul Gelar "Haji" di Indonesia, Warisan Belanda untuk Pemberontak

Tren
Sosok Hugua, Politisi PDI-P yang Usul agar 'Money Politics' Saat Pemilu Dilegalkan

Sosok Hugua, Politisi PDI-P yang Usul agar "Money Politics" Saat Pemilu Dilegalkan

Tren
Ilmuwan Temukan Eksoplanet 'Cotton Candy', Planet Bermassa Sangat Ringan seperti Permen Kapas

Ilmuwan Temukan Eksoplanet "Cotton Candy", Planet Bermassa Sangat Ringan seperti Permen Kapas

Tren
8 Rekomendasi Makanan Rendah Kalori, Cocok untuk Turunkan Berat Badan

8 Rekomendasi Makanan Rendah Kalori, Cocok untuk Turunkan Berat Badan

Tren
Kronologi dan Fakta Keponakan Bunuh Pamannya di Pamulang

Kronologi dan Fakta Keponakan Bunuh Pamannya di Pamulang

Tren
Melihat 7 Pasal dalam RUU Penyiaran yang Tuai Kritikan...

Melihat 7 Pasal dalam RUU Penyiaran yang Tuai Kritikan...

Tren
El Nino Diprediksi Berakhir Juli 2024, Apakah Akan Digantikan La Nina?

El Nino Diprediksi Berakhir Juli 2024, Apakah Akan Digantikan La Nina?

Tren
Pria di Sleman yang Videonya Viral Pukul Pelajar Ditangkap Polisi

Pria di Sleman yang Videonya Viral Pukul Pelajar Ditangkap Polisi

Tren
Soal UKT Mahal Kemendikbud Sebut Kuliah Pendidikan Tersier, Pengamat: Terjebak Komersialisasi Pendidikan

Soal UKT Mahal Kemendikbud Sebut Kuliah Pendidikan Tersier, Pengamat: Terjebak Komersialisasi Pendidikan

Tren
Detik-detik Gembong Narkoba Perancis Kabur dari Mobil Tahanan, Layaknya dalam Film

Detik-detik Gembong Narkoba Perancis Kabur dari Mobil Tahanan, Layaknya dalam Film

Tren
7 Fakta Menarik tentang Otak Kucing, Mirip seperti Otak Manusia

7 Fakta Menarik tentang Otak Kucing, Mirip seperti Otak Manusia

Tren
Cerita Muluwork Ambaw, Wanita Ethiopia yang Tak Makan-Minum 16 Tahun

Cerita Muluwork Ambaw, Wanita Ethiopia yang Tak Makan-Minum 16 Tahun

Tren
Mesin Pesawat Garuda Sempat Terbakar, Jemaah Haji Asal Makassar Sujud Syukur Setibanya di Madinah

Mesin Pesawat Garuda Sempat Terbakar, Jemaah Haji Asal Makassar Sujud Syukur Setibanya di Madinah

Tren
Ada Vitamin B12, Mengapa Tidak Ada B4, B8, B10, dan B11?

Ada Vitamin B12, Mengapa Tidak Ada B4, B8, B10, dan B11?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com