Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Beredar Video Kodim Deiyai Diduga Diserang OPM Saat Jenazah Danramil Aradide Tiba, TNI Angkat Bicara

Kompas.com - 13/04/2024, 16:00 WIB
Aditya Priyatna Darmawan,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Unggahan video yang menunjukkan detik-detik Markas Komando Distrik Militer (Kodim) 1703/Deiyai, Papua diduga diserang Organisasi Papua Merdeka (OPM) saat jenazah Komandan Rayon Militer (Danramil) 1703-04/Aradide tiba, viral di media sosial.

Diketahui, Danramil Aradide Letnan Dua (Inf) Oktovianus Sogarlay meninggal dunia karena ditembak oleh OPM pada Kamis (11/4/2024).

Adapun video dugaan penyerang OPM di Makodim Deiyai tersebut diunggah oleh akun Instagram @terangmedia pada Jumat (12/4/2024).

Dalam video tersebut tampak sebuah peti sedang dibawa dan terdengar suara tembakan, sedangkan seorang anggota TNI bersiaga membawa senapan laras panjangnya.

Beredar Video Detik Detik Diduga Aksi Penyerangan Sekelompok Organisasi Papua Merdeka (OPM). Di Kodim 1703/Deiyai,” bunyi keterangan dalam unggahan.

Lantas, benarkah Kodim Deiyai diserang OPM?

Baca juga: Penjelasan TNI soal Pengendara Mengaku Adik Jenderal Tabrak Mobil Warga

TNI angkat bicara

Kapendam XVII Cenderawasih Letkol (Inf) Chandra Kurniawan membantah bahwa Markas Kodim 1703/Deiyai diserang OPM.

“Terkait video tersebut, bahwa tidak benar Makodim Deiyai diserang,” ujar Chandra saat dihubungi Kompas.com, Sabtu.

Chandra mengungkapkan, peristiwa yang terjadi pada Kamis (11/4/2024) sekitar pukul 23.30 WIT tersebut merupakan tembakan peringatan dari anggota TNI.

Anggota TNI mengeluarkan tembakan peringatan, kata Chandra, karena terdapat indikasi akan adanya gangguan saat proses persemayaman jenazah Oktovianus Sogarlay di rumah keluarganya di Nabire, Papua Tengah.

Meski begitu, Chandra memastikan bahwa tidak ada baku tembak yang terjadi antara pihaknya dengan OPM.

“Tidak ada korban jiwa dan tidak ada kerusakan pada kejadian itu,” kata Chandra.

Baca juga: Viral, Video Anggota TNI Foto Prewedding Pakai Tank, Ini Penjelasan Kadispenad

Kronologi Danramil Aradide ditembak OPM

Dihubungi terpisah, Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Mayjen Nugraha Gumilar mengungkapkan kronologi Danramil Aradide Oktovianus Sogarlay ditembak OPM hingga meninggal dunia.

“Almarhum Rabu sore meninggalkan kantor (Makoramil Aradide) dengan mengendarai sepeda motor menuju Pasir Putih,” ucap Gumilar pada Kompas.com, Sabtu.

Kemudian di tengah perjalanan, Oktovianus ditembaki oleh OPM secara tiba-tiba hingga terjatuh dari motornya.

Tak sampai di situ, Oktovianus yang sudah tak berdaya mendapatkan sabetan parang di tangan dan kepalanya hingga meninggal di tempat.

“Perilaku OPM seperti ini adalah sangat biadab dan merupakan pelanggaran HAM berat,” ungkap Gumilar.

“Kejadian ini mencederai upaya yang sedang dilakukan untuk membangun perdamaian di Papua dan percepatan pembangunan,” pungkasnya.

Baca juga: Video TNI Gendong Siswa SD Melewati Jembatan Hampir Ambruk di Cilacap

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

NASA Perbaiki Chip Pesawat Antariksa Voyager 1, Berjarak 24 Miliar Kilometer dari Bumi

NASA Perbaiki Chip Pesawat Antariksa Voyager 1, Berjarak 24 Miliar Kilometer dari Bumi

Tren
Profil Brigjen Aulia Dwi Nasrullah, Disebut-sebut Jenderal Bintang 1 Termuda, Usia 46 Tahun

Profil Brigjen Aulia Dwi Nasrullah, Disebut-sebut Jenderal Bintang 1 Termuda, Usia 46 Tahun

Tren
Jokowi Teken UU DKJ, Kapan Status Jakarta sebagai Ibu Kota Berakhir?

Jokowi Teken UU DKJ, Kapan Status Jakarta sebagai Ibu Kota Berakhir?

Tren
Ini Daftar Gaji PPS, PPK, KPPS, dan Pantarlih Pilkada 2024

Ini Daftar Gaji PPS, PPK, KPPS, dan Pantarlih Pilkada 2024

Tren
Pengakuan Ibu yang Paksa Minta Sedekah, 14 Tahun di Jalanan dan Punya 5 Anak

Pengakuan Ibu yang Paksa Minta Sedekah, 14 Tahun di Jalanan dan Punya 5 Anak

Tren
Jadi Tersangka Korupsi, Ini Alasan Pendiri Sriwijaya Air Belum Ditahan

Jadi Tersangka Korupsi, Ini Alasan Pendiri Sriwijaya Air Belum Ditahan

Tren
Daftar Lokasi Nobar Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024

Daftar Lokasi Nobar Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024

Tren
Bolehkah Penderita Diabetes Minum Air Tebu? Ini Kata Ahli Gizi UGM

Bolehkah Penderita Diabetes Minum Air Tebu? Ini Kata Ahli Gizi UGM

Tren
Bandara di Jepang Catat Nol Kasus Kehilangan Bagasi Selama 30 Tahun, Terbaik di Dunia

Bandara di Jepang Catat Nol Kasus Kehilangan Bagasi Selama 30 Tahun, Terbaik di Dunia

Tren
La Nina Berpotensi Tingkatkan Curah Hujan di Indonesia, Kapan Terjadi?

La Nina Berpotensi Tingkatkan Curah Hujan di Indonesia, Kapan Terjadi?

Tren
Kasus yang Bikin Bea Cukai Disorot: Sepatu Impor hingga Alat Bantu SLB

Kasus yang Bikin Bea Cukai Disorot: Sepatu Impor hingga Alat Bantu SLB

Tren
Biaya Kuliah Universitas Negeri Malang 2024/2025 Program Sarjana

Biaya Kuliah Universitas Negeri Malang 2024/2025 Program Sarjana

Tren
Hari Pendidikan Nasional 2024: Tema, Logo, dan Panduan Upacara

Hari Pendidikan Nasional 2024: Tema, Logo, dan Panduan Upacara

Tren
Beredar Kabar Tagihan UKT PGSD UNS Capai Rp 44 Juta, Ini Penjelasan Kampus

Beredar Kabar Tagihan UKT PGSD UNS Capai Rp 44 Juta, Ini Penjelasan Kampus

Tren
Semifinal Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024 Hari Ini, Pukul Berapa?

Semifinal Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024 Hari Ini, Pukul Berapa?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com