KOMPAS.com - Gerhana Matahari total adalah salah satu fenomena astronomi yang menarik perhatian.
Fenomena itu terjadi ketika Bumi, Bulan, dan Matahari berada di garis lurus, sehingga menimbulkan bayangan yang disebut umbra.
Bagian permukaan Bumi yang terjadi gerhana Matahari akan menjadi lebih gelap layaknya fajar atau senja hari.
Menurut NASA, umat manusia pertama kali mengalami gerhana Matahari pada 30 November 3340 Sebelum Masehi (SM) tepatnya di Megalitik Loughcrew, Country Meath, Irlandia.
Fenomena itu diukir dalam pahatan batu melingkar yang tumpang tindih atau disebut petroglif. Tampak gambar bulan menghalangi Matahari yang menurut "archaeoastronomer" dari Irlandia, Paul Griffin bertepatan dengan gerhana Matahari saat itu.
Sejak saat itu, muncul sejumlah mitologi kuno terkait fenomena gerhana Matahari. Apa saja?
Baca juga: Link Live Streaming Gerhana Matahari Total 8 April 2024
Berikut sejumlah mitologi kuno yang berkaitan dengan gerhana Matahari:
Menurut mitologi China, diyakini Matahari telah dimakan oleh seekor naga dan menjadi pertanda bahwa hal buruk akan terjadi.
Untuk menakut-nakuti naga dan menyelamatkan Matahari, orang-orang akan menabuh genderang dan mengeluarkan suara keras saat terjadi gerhana.
Dilansir dari Britannica, mitos tersebut ditemukan pada ukiran pecahan kulit penyu yang dikenal sebagai tulang ramalan sekitar tahun 1200 SM.
Setelah dipelajari oleh astronom NASA, diketahui bahwa ukiran tersebut berbunyi, "Matahari telah dimakan".
Peneliti juga menemukan catatan gerhana di kawasan tersebut yang berasal dari tahun 1226 SM, 1198 SM, 1172 SM, 1163 SM, dan 1161 SM.
Baca juga: Puncak Gerhana Matahari Total Bisa Dipantau Selasa Pukul 01.07 WIB
Mitologi Hindu kuno menjelaskan legenda tentang gerhana Matahari.
Menurut legenda di India, setan licik bernama Rahu berusaha meminum nektar para dewa untuk mencapai keabadian.
Dia akan menyamar sebagai wanita dan berusaha menghadiri perjamuan para dewa. Namun, aksinya diketahui oleh Wisnu.