Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gerhana Matahari Total 8 April Diklaim Tidak Akan Muncul Lagi Selama 375 Tahun, Ini Kata Ahli

Kompas.com - 07/04/2024, 15:00 WIB
Diva Lufiana Putri,
Ahmad Naufal Dzulfaroh

Tim Redaksi

"GMT (gerhana Matahari total) di Indonesia terakhir 2016 dan GMT 2023," ujar Thomas.

Baca juga: Gerhana Matahari Total Akan Terjadi Jelang Idul Fitri, Bisakah Dilihat di Indonesia?

Gerhana Matahari minimal dua kali setahun

Terpisah, astronom amatir Indonesia Marufin Sudibyo mengatakan, Bumi setidaknya mengalami gerhana Matahari minimal dua kali dalam setahun.

"Kalau dalam konteks Bumi, maka Bumi kita mengalami gerhana Matahari minimal dua kali dalam setahun," ujarnya, saat konfirmasi Kompas.com, Jumat (5/4/2024).

Sementara jika dalam konteks gerhana Matahari dengan geometri orbit yang serupa, akan terulang setiap 18 tahun sekali sesuai siklus Saros.

Satu siklus Saros (sekitar 18 tahun) ditentukan setelah gerhana, Matahari, Bumi, dan Bulan kembali ke bidang geometri yang relatif sama, dan gerhana hampir identik akan kembali terjadi.

"Dengan catatan yang sama hanya geometrinya, bukan jenisnya. Jadi misalnya, gerhana Matahari kali ini adalah total, gerhana 18 tahun lagi bisa jadi parsial atau sebagian," papar Marufin.

Dia melanjutkan, jika dalam konteks wilayah khususnya lingkup negara atau antarnegara, Gerhana Matahari umumnya berulang di wilayah yang sama setiap 54 tahun sekali.

"54 = 18 x 3, sehingga siklus perulangan tersebut adalah tiga kali siklus Saros," kata Marufin.

Baca juga: 6 Mitos Gerhana Matahari Total, dari Meracuni Makanan dan Penyebab Kebutaan

Gerhana Matahari turunkan suhu

Di sisi lain, menurut Marufin, anggapan bahwa suatu wilayah akan merasakan suhu lebih dingin tidaklah salah.

Suhu permukaan di wilayah umbra gerhana Matahari total memang menurun, meski hanya berlangsung sekitar satu jam.

"Ada hipotesis bahwa penurunan suhu itu berkontribusi pada fenomena cuaca unik saat totalitas, yg disebut angin gerhana," kata dia.

Angin gerhana merupakan peristiwa saat awan yang semula menutupi Matahari di wilayah umbra gerhana, mendadak bergeser saat totalitas.

Hewan-hewan yang bersembunyi saat gerhana Matahari total pun ada, terutama binatang non-nokturnal atau yang aktif pada siang hari dan tidur saat malam.

"Hewan-hewan yang bersembunyi memang ada. Terutama hewan non-nokturnal karena perubahan dari terang menjadi gelap," tuturnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Terkini Lainnya

Deretan Insiden Pesawat Boeing Sepanjang 2024, Terbaru Dialami Indonesia

Deretan Insiden Pesawat Boeing Sepanjang 2024, Terbaru Dialami Indonesia

Tren
Asal-usul Gelar 'Haji' di Indonesia, Warisan Belanda untuk Pemberontak

Asal-usul Gelar "Haji" di Indonesia, Warisan Belanda untuk Pemberontak

Tren
Sosok Hugua, Politisi PDI-P yang Usul agar 'Money Politics' Saat Pemilu Dilegalkan

Sosok Hugua, Politisi PDI-P yang Usul agar "Money Politics" Saat Pemilu Dilegalkan

Tren
Ilmuwan Temukan Eksoplanet 'Cotton Candy', Planet Bermassa Sangat Ringan seperti Permen Kapas

Ilmuwan Temukan Eksoplanet "Cotton Candy", Planet Bermassa Sangat Ringan seperti Permen Kapas

Tren
8 Rekomendasi Makanan Rendah Kalori, Cocok untuk Turunkan Berat Badan

8 Rekomendasi Makanan Rendah Kalori, Cocok untuk Turunkan Berat Badan

Tren
Kronologi dan Fakta Keponakan Bunuh Pamannya di Pamulang

Kronologi dan Fakta Keponakan Bunuh Pamannya di Pamulang

Tren
Melihat 7 Pasal dalam RUU Penyiaran yang Tuai Kritikan...

Melihat 7 Pasal dalam RUU Penyiaran yang Tuai Kritikan...

Tren
El Nino Diprediksi Berakhir Juli 2024, Apakah Akan Digantikan La Nina?

El Nino Diprediksi Berakhir Juli 2024, Apakah Akan Digantikan La Nina?

Tren
Pria di Sleman yang Videonya Viral Pukul Pelajar Ditangkap Polisi

Pria di Sleman yang Videonya Viral Pukul Pelajar Ditangkap Polisi

Tren
Soal UKT Mahal Kemendikbud Sebut Kuliah Pendidikan Tersier, Pengamat: Terjebak Komersialisasi Pendidikan

Soal UKT Mahal Kemendikbud Sebut Kuliah Pendidikan Tersier, Pengamat: Terjebak Komersialisasi Pendidikan

Tren
Detik-detik Gembong Narkoba Perancis Kabur dari Mobil Tahanan, Layaknya dalam Film

Detik-detik Gembong Narkoba Perancis Kabur dari Mobil Tahanan, Layaknya dalam Film

Tren
7 Fakta Menarik tentang Otak Kucing, Mirip seperti Otak Manusia

7 Fakta Menarik tentang Otak Kucing, Mirip seperti Otak Manusia

Tren
Cerita Muluwork Ambaw, Wanita Ethiopia yang Tak Makan-Minum 16 Tahun

Cerita Muluwork Ambaw, Wanita Ethiopia yang Tak Makan-Minum 16 Tahun

Tren
Mesin Pesawat Garuda Sempat Terbakar, Jemaah Haji Asal Makassar Sujud Syukur Setibanya di Madinah

Mesin Pesawat Garuda Sempat Terbakar, Jemaah Haji Asal Makassar Sujud Syukur Setibanya di Madinah

Tren
Ada Vitamin B12, Mengapa Tidak Ada B4, B8, B10, dan B11?

Ada Vitamin B12, Mengapa Tidak Ada B4, B8, B10, dan B11?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com